Puisi Pergi Padamu
Puisi Pergi Padamu, adalah sebuah fenomena asmara bertajuk rindu yang dikemas oleh seorang lelaki perantauan kepada dambaan hati yang terpisah jaun bermil-mil lautan dan berkilometer daratan. Puisi ini dibuat dalam keadaan mengingat dan menerjemahkan keresahan.
Puisi ini juga sebagai gambaran atas kenyataan yang diterima oleh hampir semua orang, sebab kita tahu semua manusia hidup disertai hubungan darah dan hubungan cinta.
Puisi Pergi Padamu
Di imajinasi mereka yang bertajuk
rindu, pulang adalah jalanan suci,
dan pertemuan ialah doa.
Di angkasa luas, diriku berimajinasi
menjadi wajahmu kasih, tidakkah kau
sadari kaulah orangnya? Begitu menawan
di ufuk langit senja?
Sesekali alam bawah sadar membuat
lupa, tiada pastiaan juga kenyataan
dari langit gelap berbintang.
Begitulah terlihat indah mu, bolehkah
aku mengunjungi nya? perihal jarak,
kita telah membelah perbedaan dengan
rindu yang tajam
Maka andaikan langit telah runtuh
berhamburan, peluk erat lah hati, atau
pergi pada senyummu yang semerbak
di bunga wewangian
kau manjakan mataku yang telah
tenggelam untukmu. Kini dapatkah
kau merasakannya?
Dan jika masa layumu telah tiba,
tinggalkan balasan kasih di jejakmu.
Dan bila kata telah purna di atas
puisi, janganlah pergi menerjang amarah.
Sebab sejak bulan menyingkir, ada
terang yang menyemangati hati
Maka tunggulah aku yang menapaki
jalan rindu untuk memeluk dirimu.
begitulah semesta memberi jalan keluar.
Bumi 07 juli 2020.
Sebuah harapan untuk puisi ini, semoga bisa memaklumi semua kesamaan kisah yang dimiliki oleh teman-teman pembaca..
0 Response to "Puisi Pergi Padamu"
Post a Comment