Puisi Aku masih untuk HMI
dokumen tahun 2015 |
Aku masih untuk HMI - Adalah sebuah puisi yang mengisahkan pertemuan dan sekaligus ungkapan kecintaan terhadap sesuatu yang berkontribusi besar dalam hidup seseorang ini. Sesuatu itu ialah Himpunan Mahasiswa Islam yang disingkat HMI.
HMI sendiri merupakan sebuah organisasi mahasiswa Islam di Indonesia yang beroperasi dalam area kampus dan sekitarnya, tapi pada aturannya HMI berdiri secara independen di luar struktur kampus atau suatu university.
Nah, Organisasi mahasiswa ini diakui telah banyak melahirkan kader yang militan dan progresif dimana telah terbukti dan menjadi pengetahuan umum bahwa banyak dari kader HMI telah banyak berkontribusi dalam prosess berjalannya kehidupan masyarakat maupun negara ini.
Aku masih untuk HMI
Untungnya bertemu HMI, di
saat kebodohan menyelimuti
jalanan kehidupan
Lelaki payah yang datang dari
kegelapan pengetahuan,
tersungkur lemas tak bertuan
Kadang berusaha menjadi
hedonis, tapi nyatanya makan
minumnya selalu mengemis
Seringkali congkak sebagai
kapitalis songong, tapi sayang
semuanya omong kosong
Akhirnya bertemu HMI yang
kaya, di persimpangan jalan
berliku berujung cahaya
Setapak perkaderan di jejaki
dari dasar, pada berikutnya
menuai gerakan-gerakan besar
Raga dan akalku, mungkin telah jauh
dari HmIku, tapi tidak hatiku
Kritisku mungkin telah menua,
semangatku mungkin telah memudar
tapi tidaklah kecintaanku
Kecintaanku kepada HMI ialah
api, bilamana menjalar akan sampai
pada sumbuh kritisku dan semangatku
Tapi, api itu juga bisa membakar
jiwaku, yang telah lalai dan
sedikit apatis menyebalkan.
Bumi 05 Februari 2020
Demikianlah puisi yang dituliskan ketika menghadiri ulang tahun atau milad HMI yang jatuh pada 05 februari di tahun 2020 kemarin. HMI telah banyak mempengaruhi pola pikir saya dan sudah banyak berkorban dalam segala keperluan saya secara pribadi, maka dengan itu puisi ini didedikasikan untuk HMI atas nama kecintaan untuknya.
0 Response to "Puisi Aku masih untuk HMI"
Post a Comment