Puisi Jangan Datang Lagi
Puisi Jangan Datang Lagi- Adalah sebuah cerita cinta tentang sakit hati karena dikhianati oleh seorang wanita yang dipuja sebelumnya. Hubungan percintaan yang begitu banyak lika likunya itu tentu selalu meninggalkan cerita. baik cerita bahagia maupun cerita sedih.
Nah, Puisi ini jelas mencoba memperlihat kekesalan dan keteguhan hati ketika disakiti. dan puisi ini sekaligus sebuah penolakan kepada pasangannya yang kembali meminta kesempatan kedua untuk membangun hubungan percintaan lagi. bukan kesombongan namun hanyalah sebuah prinsip.
Puisi Jangan Datang Lagi
Di kala jiwa terpatri dalam sepi, jangan
datang anggap membawa bahagia, bahagia
kini lain dimataku
Angin boleh datang berulang kembali, namun
terasa lain di tiap kulit, demikian semua punya
cara menerima kedatangannya
Bimbang hati menyelimuti, tentu pasti. Tapi
seusia waktu berjalan, hati telah terdidik
komitmen, jangan kau lagi
Pikiranku menuntun pada kesimpulan ini,
walaupun berjalan dalam ketidakmengertian
saat bercumbu sepi
Tetap jangan berharap datangkan bahagia
menemani, sebab itu kesia-sian dalam asa mu
Sepiku pasti berharap bersandar di pelabuhan
bahagia, jangan hayal dalam kepalamu itu kau,
karena pasti bukan
Sebab di kala tertatih melepas bayangmu
pada kehampaan, ku kaitkan harap hati pada
sepi, bukan pada kepergianmu dahulu. Itu nyata..
Ingatlah bila frasamu saat ini ingin kembali,
jangan bermimpi lebih, sebab bermimpi hanya
satu abstraksi permalam. jangan.
Pasti inginmu mencemooh mengatakan aku
akan lelah dalam pendirian ini. sembari kau
berharap, hati ini makin membesi di terpa api kerelaan.
Kau tahu? Telah ku tinggalkan luka diteras
hati dan pergi di saat kau mainkan moment
palsu denganku? Hatiku mulai lebih membaja.
Sedari sekarang jangan datang, sebab hati
tak izinkan kau berdiri walau hanya diteras,
apalagi harapmu berdansa bahagia didalamnya.
Uluran tanganku telah jauh, genggaman tangan
telah semu, berhentilah berharap. Kau bukan lagi
yang diharapkan.
Kelap kelip kenangan telah padam dalam jedah
waktu menyendiri, walaupun kau tawarkan
lentera untuk bernostalgia.
Rasa yang dulu telah jauh melambung tinggalkan
diriku, terhempas bersama senyum sinismu dan
kejammu ketika pergi..
Saat ini, detik ini. Dengarkan angkuhanku, aku
telah menjadi dirimu seperti dahulu. Yang pergi
menggores luka
Pahamlah, jangan mencariku, hangatku telah
sirna, sejukku dahulu telah punah padamu
Luka ini telah menguatkanku, walaupun waktu
mungkin hanya mengobati sesalku, luka ini tidak
hilang bekasnya..
Kuharap kau paham bahwa rasa yang dulu
telah berubah menjadi asa, asa menjaga hati
dari hegemonimu
Sendu di akhir kata, jangan berteduh pada
pohon harapan bersama denganku, sebab
aku telah kekal bercumbu sepi tanpa dirimu..
Nada dan jurus tangis seorang wanita telah
tuntas di telinga ketika liburan tanpamu.
Aku kini telah bersertifikat lama tanpamu.
Kau yang memilih pergi, sembari itu aku
yang terlatih, maka ini pilihanku hentilah
usahamu mengukir derita kembali.
Bumi 05 Februari 2014
Demikianlah kisah cinta yang melahirkan perpisahan dan keteguhan hati mempertahankan harga diri seseorang yang tersakiti ini.
0 Response to "Puisi Jangan Datang Lagi"
Post a Comment