Puisi Kau Titah Abadi
Foto oleh Jeffrey Czum dari Pexels
|
Puisi Kau Titah Abadi
Ahk hujan lagi, membuat rindu
makin menggigil lalu ingat
matanya hingga pagi
Matanya coklat indah seperti
anggunnya, hatiku tunduk patuh
di sorot mata coklatnya
Seketika teringat jalanan basa,
yang ditapaki melewati
hujan bersama
Sekedar kau tahu, hatiku ingat
kamu, kamu yang menaklukkan
diriku
Hidupku kini tersenyum di bibirnya,
hatiku tak pernah tergelincir
seperti sekarang
Tak ada alasan menerjemahkan
rasa, cukup pada asa yang
memandang bahagia
Diriku seakan ditampar penuh
amarah, jika keindahannya
dipuji salah arah
Dunia penuh kesulitan, tanpa
bayangmu hidup sekedar mati
di belantara hutan
Telah pasti tak ada yang dapat
menyelamatkan, kecuali merangkak
menujunya untuk sebuah pelukan
Apa yang harus dilakukan demi
hati? Ya, membahagiakanmu
ialah sebuah titah yang abadi
Bumi 30 Oktober 2018
Demikianlah sebuah ungkapan rasa yang dirangkaikan dalam sebuah puisi yang mesra dan menyentuh kalbu ini, semoga tersampaikan dan semoga melanggengkan keduanya sampai akhir khayat.
0 Response to "Puisi Kau Titah Abadi"
Post a Comment