Puisi Kesadaran Seorang Penjudi
Foto oleh Javon Swaby dari Pexels |
Terlebih, puisi ini adalah bahasa satire yang dilakukan dalam bait-bait puisi yang cukup tertutup untuk dipahami oleh sebagian besar orang yang tidak memahaminya..
Puisi Kesadaran Seorang Penjudi
Jangan kalian pikir uang hasil
dari perjudian, penuh dengan
berkah, lalu kalian ingin
bersedekah
Agar kalian tahu, sedekah itu
pembersih harta, mana mungkin
pembersih terbuat dari kotoran
yang nista?
Sedangkan kita tahu bahwa judi
haram, dan mendekatinya pun
haram, dengan ganjarannya
neraka jahanam
Yang panas apinya melebihi
panas api di dunia, dan bahan
bakarnya berasal dari tulang-
belulang manusia
Sekarang, Tibalah Ramadhan
bulan di penuhi pengampunan,
bulan mensucikan hati dan meninggikan ketakwaan
Ganjaran apa lagi yang kita
harapkan? Selain pengampunan,
Akan diri yang berlumuran dosa
menjadi penuh kesucian..
Bumi, Bulan Pengampunan 2022
Demikianlah puisi yang dituliskan dengan bahasa satire untuk orang "pejabat negara" yang memperlihatkan kemurahan hatinya sekedar mengejar elektabilitas tanpa disadari pendapatannya di dapatkan melalui cara yang tidak benar..
0 Response to "Puisi Kesadaran Seorang Penjudi"
Post a Comment