Puisi - Hanya Tersisa Cintamu
Sederhananya, puisi ini adalah ungkapan kemarahan dalam hati, dan kekesalan yang termuat menjadi syair-syair puisi..
Puisi - Hanya Tersisa Cintamu
(By Clara Paramitha)
ibukota, ada dada yang bengkak
menemani sepi, ada hati yang
membusuk dipojokan malam
Malam penuh angkara murka,
dengan gelap yang bergelimang
misteri, berhasil mengikat merah
bibirku tuk berkata-kata
Tentang segumpal rindu nakal,
dan secercah keluh pada angin
malam, yang memenuhi polusi
dalam hatiku
Kepada engkau pemberi cinta di
hatiku, ingatkah kau ketika kita
bertemu, mata kita terpaku
dan cinta mulai berlaku
Lalu hati berdenging nada merdu,
hanya nyanyian syahdu, bersuara
menjadi candu, namun sekarang
hatiku berdiri tanpamu
Kemana ku hangatkan rinduku?
Kenapa kau pergi dariku, mengapa
hanya menyisakan cintamu yang
pragmatis itu di hatiku?
Bumi, Musim Kemarau Panjang
Demikianlah sebuah puisi yang dituliskan dengan bahasa rindu namun berlandaskan kekecewaan dan kegelisahan hati yang mulai tidak dapat lagi berdiam diri..
0 Response to "Puisi - Hanya Tersisa Cintamu "
Post a Comment