Puisi - Guyuran Rindu
Mungkin sekarang belum karena status terlarang masih mengikat kita, namun ketika suatu ketika cinta dan kasih telah di sahkan dalam peraduan pernikahan, diriku dan dirinya kan selalu bersama melewati jutaan pagi hari yang indah..
Puisi - Guyuran Rindu
(By Mas Bata)
Langit cerah menjelang siang,
cahayanya meraba sudut-sudut
kota, setelah awan berkumpul
membentuk wajahmu
Selang beberapa waktu kemudian,
mendung hadirkan keteduhan,
seperti teduh yang ada dalam
bola matamu
Hujan pun perlahan jatuh, jatuh
beriringan dengan rindu untukmu,
yang menetes mengguyur sekujur
jiwaku
Kaulah yang ku mau sekarang,
datang menemaniku, meneguk
kopi rindu yang ku seduh menjadi
teman sendiriku
Ku tahu kaupun mau tapi malu,
hanya bisa mengirim senyum
manismu dari kejauhan, namun
suatu waktu, ku pastikan kau
akan ada disini..
Bumi, Musim Hujan Gerimis
Demikianlah sebuah puisi yang dituliskan dengan bahasa rindu kepada seorang wanita yang menduduki peringkat kedua setelah ibuku dalam hatiku, wanita yang menerima cintaku dan memberikan cinta untukku.
0 Response to "Puisi - Guyuran Rindu"
Post a Comment