Konsep Kebenaran dan Metode Pendidikan Filsafat Pragmatisme
Esensi dari Filsafat Pragmatisme
Menurut John Dewey, Pragmatisme menekankan bahwa manusia adalah makhluk bebas, merdeka, kreatif dan dinamis. Dengan kata lain manusia memiliki kemampuan untuk bekerja sama untuk membangun masyarakat. Dan pragmatisme memiliki keyakinan bahwa manusia mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar
Hal ini sejalan dengan pendapat George R. Knight, 1982. Dimana ia membagi ciri filsafat pragmatisme menjadi tiga sebagai berikut
Pertama, pragmatisme lebih memusatkan perhatian pada hal-hal dalam jangkauan pengalaman indera manusia
Kedua, apa yang dilihat benar oleh pragmatisme ialah apa yang berguna atau berfungsi
Ketiga, pragmatisme percaya bahwa manusia bertanggungjawab atas nilai-nilai dalam masyarakat.
Teori kebenaran aliran filsafat pragmatisme
Pragmatisme merupakan aliran filsafat yang berpandangan bahwa kriteria dari kebenaran suatu hal yakni, apakah suatu hal itu mempunyai kegunaan atau manfaat untuk kehidupan nyata. Oleh karena itu kebenaran dalam kacamata aliran filsafat pragmatisme bersifat relatif atau tidak mutlak.
Artinya, teori kebenaran yang dianut oleh filsafat pragmatisme merupakan proses atau situasi yang menunjukkan bahwa pikiran seseorang mengenai objek tertentu tidaklah bersifat memihak secara langsung, bahkan tidak bersifat netral serta tidak sekedar mengikuti keruntutan berpikir logis atau koherensi
Metode Pendidikan dalam kajian pragmatisme
Pada hakikatnya, penerapan filsafat pragmatisme dalam pembelajaran pendidikan ialah berusaha untuk lebih menekankan pada metode dan pendirian, ketimbang fokus pada doktrin filsafat yang sistematis. Semisalnya metode penyelidikan eksperimen yang dipakai pada segala bidang pengalaman manusia, terutama dalam bidang pendidikan.
Dimana pragmatisme lebih condong untuk mengajarkan bahwa yang benar itu ialah segala sesuatu yang terbukti dengan melihat akibat atau manfaat yang hasilnya secara praktis. Maka kebenaran pragmatisme adalah kebenaran akan manfaat.
Secara praktiknya, posisi filsafat pragmatisme dalam bidang pendidikan ialah memposisikan anak didiknya sebagai pihak yang sangat penting. Oleh karena demikian anak didik seharusnya dipahami dengan baik dan benar oleh pendidik.
Sebab ketika berangkat dari pemahaman yang baik dan benar terhadap kebutuhan anak didik, maka yang terjadi anak didik dapat menikmati sistem pendidikan yang diterapkan kepada mereka dalam kehidupan pembelajaran.
Sebelum itu, para pendidik harus menanamkan pemahaman pada dirinya, bahwa anak didik bukanlah objek, melainkan subjek yang memiliki pengalaman dan setiap subjek tidak lain ialah individu yang mengalami sehingga mereka berkembang serta memiliki inisiatif mengatasi problematika hidup yang dialaminya.
Dengan kata lain, peran pendidik dalam penerapan pendidikan dalam filsafat pragmatisme yaitu mengawasi dan membimbing pengalaman belajar para anak didik tanpa menggangu minat dan kebutuhan anak didiknya
Terakhir, siapa tokoh aliran filsafat pragmatisme?
Nah, pelopor dari pemikiran filsafat pragmatisme ialah Charles Sanders Peirce (1839-1914 M), seorang filsuf asal Amerika Serikat. Dan tokoh lainnya yang berpengaruh dalam berkembangnya aliran ini antara lain yakni, William James (1842-1910 dan John Dewey (1859-1952).
Terimakasih
0 Response to "Konsep Kebenaran dan Metode Pendidikan Filsafat Pragmatisme"
Post a Comment