Puisi Tabir Hati
Hal itulah yang mendorong ditulisnya puisi dibawah ini, sekiranya menjadi tempat mengungkapkan lara yang bersemayam di dalam hatinya. Dengan harapan dapat dibaca oleh pasangannya, sehingga mungkin dapat mengetuk pintu hatinya..
Puisi - Tabir Hati
(By Clara Paramitha)
Perlahan dingin malam merengkuh
tubuh, desirannya menyibak tabir
hati, yang dalamnya ada rasa rindu,
namun tak ada cahaya penerang
Bagai berjalan tanpa tujuan, hatiku
menunggu tanpa tahu mengapa,
mata serupa hewan liar, menatap
tajam pada kekosongan
Serasa hidup ini hanyalah nestapa,
bernyawa tapi tak hidup, berteriak
namun tak didengar, semua masih
saja tanpa tujuan
Kenapa cintamu kini apatis, pesanku
tak lagi kau gubris, sepertinya dirimu
tak mungkin bisa ku gapai, apalagi
dapat kau peluk lagi
Kau kemanakan perhatianmu yang
dulu, jatuh dimanakah semua hal
itu, apakah sudah kau berikan
pada seseorang disana?
Maafkan suara hati yang lancang,
mungkin sedikit lantang, semua itu
karena aku berharap, kau kembali
sebelum malam menjadi terang.
Bumi, Musim Kemarau
Demikianlah sebuah puisi yang dituliskan dengan penuh rasa rindu yang mendalam namun tidak mendapatkan hasil yang memuaskan untuk hatinya. Karena orang yang disayanginya terlihat begitu acuh terhadap kenyataan yang dialaminya ketika tanpa kabar darinya..
0 Response to "Puisi Tabir Hati "
Post a Comment