8 Puisi Pendek Karya Terbaru Kang Thohir

Puisi adalah karya sastra yang dicintai. Puisi juga memikat hati pembacanya karena menggunakan kata-kata yang indah dan penuh makna. Jika Anda belum pernah membaca contoh puisi pendek tentang berbagai topik, Anda mungkin kesulitan menulis puisi yang indah.

Kata-kata yang digunakan dalam puisi itu sendiri seringkali berbeda dengan kata-kata yang digunakan dalam cerita. Puisi juga tidak membutuhkan banyak kata, tidak seperti cerpen atau novel.

1.

JIWA HARAPAN

Ketebalan hati dan pikiran

Menguncang jiwa harapan

Di ujung kilauan menghampiri

Semangat pun takkan terhenti

Brebes, 28 Juni 2023

2.

SEPERTI ITU

Semua inginnya seperti itu

Meraih mimpi meski semu

Di balik tirai waktu 

Namun hakikatnya rasa itu

Brebes, 28 Juni 2023

3.

SULIT TUK MEMBEDAKANNYA

Meski zaman sekarang banyak orang bermuka dua

Tapi lebih baik berhati-hati saja

Meski sulit 'tuk membedakannya

Seperti mencari jarum di ruang yang gelap

Hanya harapan kian hirap

Namun keyakinan cinta tetap hirup

Brebes, 28 Juni 2023

4.

BOLA PERMATA

Bola permata putih itu menarik

Di atas penuh ukiran indah melirik

Sejuk dipandang

Membuat orang terbayang-bayang

Brebes, 28 Juni 2023

5.

TERUS TABAH

Tetap terus tabah 

Di atas titian tintah

Biar rasa terus melangkah

Pada harapan kian merekah

Brebes, 29 Juni 2023

6.

PUSING PENING

Pusing bikin kepala pening

Melebarkan kunang-kunang

Gagal fokus tegak tegang

Pada jalan kian melayang

Brebes, 29 Juni 2023

7.

DILUPAKAN

Kalau tidak dibutuhkan

Bakal dilupakan

Betapa berat yang ia korbankan

Namun setelahnya ia dihilangkan

Brebes, 30 Juni 2023

8.

SENDIRI

Betapa ingin sendiri

Bila hati tersakiti

Menatap ruang sunyi

Terpatri di balik peristiwa yang terjadi

Brebes, 30 Juni 2023

Bionarasi Penulis :

Muhammad Thohir/Tahir (Mas Tair) yang dikenal dengan nama pena Kang Thohir, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Dari dusun/desa Kupu, kecamatan Wanasari. Dari anak seorang petani dan tinggal dari kehidupan sehari-hari bertani, berkebun, menanam bawang merah, padi, kacang, pare, cabai dan sayur-sayuran di ladang sawahnya.

Kini, aku sedang menggeluti dunia tulis menulis atau literasi, khususnya sastra Indonesia. Suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD dan sampai masuk ke Pondok Pesantren. Aku masih tetap aktif menulis dan semakin semangat 'tuk menulis baik puisi maupun cerpen dan lain sebagainya yang aku tulis. Selain menulis aku juga suka membaca buku agar bisa bermanfaat untuk menambah wawasan (pengetahuan).

Share this post