5 Puisi Pendek Penuh Makna Karangan Kang Thohir

Jakarta Selatan - Puisi pendek merupakan salah satu bentuk puisi dan sastra yang dapat mempengaruhi emosi pembacanya melalui puisi. Walaupun puisi pendek pendek teksnya, namun maknanya sangat luas.

Menurut KBBI, puisi adalah suatu bentuk sastra yang bahasanya diatur oleh ritme, dimensi, rima, serta susunan baris dan bait. Puisi sendiri terdiri dari ungkapan emosi penyair yang diatur oleh kaidah bahasa puisi. Ini adalah puisi pendek karya penulis dan penyair Kang Thohir dibawah ini.

LUASNYA HARAPAN SUDAH DIMUSNAHKAN

Karya : Kang Thohir

Luasnya harapan sudah dimusnahkan

Oleh kekerdilan

Dihantam duri-duri tajam

Menikam, menghujam, karam

Aku menjerit-jerit

Menahan sakit

Seakan hidupku dihimpit

Pada masalah-masalah yang pahit

Brebes, 27 September 2023

SEPOTONG KENANGAN

Karya : Kang Thohir

Sepotong kenangan

Bercumbu waktu saat itu

Hinggap di taman harapan

Dan saat itu kenangan telah terkikis waktu

Brebes, 27 September 2023

BACA NOVEL HOROR

Karya : Kang Thohir

Aku senang baca novel horor

Seru dan menegangkan

Banyak cerita teror meneror

Di ruang waktu kesendirian dan kesedihan

Brebes, 27 September 2023

KAUM TANI

Karya : Kang Thohir

Brebes kebanyakan kaum tani

Menanam bawang merah dan padi

Masyarakat tani di kota tercinta ini

Semangatnya tak pernah diragukan lagi

Brebes, 27 September 2023

TERTENDANG MELAYANG

Karya : Kang Thohir

Hati ini sedang meradang

Dibuat tertekan dan menikam

Rumit, sakit, pahit, pailit, payang

Laksana jiwa ini tertendang melayang

Brebes, 27 September 2023

Biografi Penulis :

Muhammad Thohir/Tahir (Mas Tair) yang dikenal dengan nama pena Kang Thohir, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Dari dusun/desa Kupu, kecamatan Wanasari. Dari anak seorang petani dan tinggal dari kehidupan sehari-hari bertani, berkebun, menanam bawang merah, padi, kacang, pare, cabai dan sayur-sayuran di ladang sawahnya.

Kini, aku sedang menggeluti dunia tulis menulis atau literasi, khususnya sastra Indonesia. Suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD dan sampai masuk ke Pondok Pesantren. Aku masih tetap aktif menulis dan semakin semangat 'tuk menulis baik puisi maupun cerpen dan lain sebagainya yang aku tulis. Selain menulis aku juga suka membaca buku agar bisa bermanfaat untuk menambah wawasan (pengetahuan).