Filsafat Postmodernisme: Kelebihan dan Kelemahan Postmodernisme
Sejarah Post-modernisme
Filsafat Post-modernisme merupakan paham yang berkembang setelah zaman modern dengan modernismenya. Post-modernisme bukanlah sebuah ideologi atau teori tunggal, melainkan mencakup berbagai teori yang tersebar dan sulit dicari titik temunya.
Secara etimologis, postmodernisme berasal dari bahasa Inggris yang berarti “Post-modernisme”. “Perkembangan pemahaman.” Istilah post-modernisme pertama kali muncul dalam karya seni Frederico de Onis pada tahun 1930, yang menunjukkan reaksi terhadap modernisme.
Kemudian istilah ini muncul kembali dalam sejarah pada tahun 1947 dalam buku Historical Studies oleh Toyn Bee. Namun, beberapa ahli mengatakan bahwa istilah "Post-modernisme" pertama kali digunakan sekitar tahun 1970-an oleh seorang kritikus seni dan ahli teori Amerika yang bernama Charles Jencks, lewat untuk menjelaskan gerakan anti-modernisme dalam buku The Postmodern Condition: A Report on Knowledge (1979) karya Jean Francois Lyotard.
Dimana karya Lyotard ini dianggap dan diakui sebagai karya pertama dalam dunia ilmu pengetahuan yang membahas post-modernisme sebagai fenomena budaya yang lebih luas cakupannya.
Postmodernisme adalah teori reformasi yang memahami kepercayaan terhadap kebenaran relatif yang menolak asumsi tentang realitas, kebenaran, dan pemikiran universalis tentang pengetahuan dunia manusia yang terus berkembang.
Pada dasarnya gerakan post-modernisme ini muncul sebagai kritik terhadap kemanusiaan modern (kehidupan modern) karena kegagalannya dalam menciptakan kondisi sosial yang lebih baik, bermanfaat, dan berkeadilan sosial.
Post-modernisme dapat diartikan sebagai penolakan terhadap paradigma modernis karena dianggap gagal dan bertanggung jawab atas rusaknya harkat dan martabat manusia dengan cara mengkritisi modernisme dan mentransformasikan ide-ide modern menjadi baru (Setiawan & Sudrajat, 2018).
Bentuk penolakan yang paling menonjol terhadap teori post modernisme adalah gerakan penolakan terhadap konsep meta-narasi. Salah satu konsep metanarasi adalah materialisme.
Nah, dapat dilihat bahwa sejauh ini, Post-modernisme selalu bertentangan dengan modernisme. Pemikiran di atas sekaligus memperlihatkan oleh gagasan bahwa postmodernisme merupakan antitesis dari premis-premis modernisme.
Selain itu, kritik yang dilontarkan Post-modernisme terhadap modernisme ialah dimana modernisme diyakini sebagai menyebabkan utama terjadinya sentralisasi dan universalisasi gagasan di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pengaruhnya telah melekat kuat pada bentuk globalisasi dunia.
Sehingga semua itu, memunculkan gerakan Post-modernisme yang dilakukan berawal dari transformasional dari fundamentalisme ke anti-foundationisme, dari teori besar ke teori konkrit, dari universalitas ke lokalitas, dan dari kebenaran tunggal ke kebenaran ganda. Dimana yang pasti, gerakan-gerakan ini mencerminkan tantangan Post-modernisme dan perlawanan terhadap modernisme.
Sejak saat itu, pemikiran yang dibawakan oleh para penganut Post-modernisme berkembang dan menyebar pada bidang keilmuan-keilmuan lain yang hampir semuanya mengkritik modernisme di bidangnya masing-masing.
Lalu adakah kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh gerakan Post-modernisme? Berikut penjelasan kelebihan dan kekurangan postmodernisme:
Kelebihan Post-modernisme
Ide dari Post-modernisme adalah dapat membantu kita untuk peka terhadap munculnya rencana-rencana besar yang positif, prinsip-prinsip etika positif yang dapat digunakan untuk menindas umat manusia karena harkat dan martabat manusia harus dijaga.
Lebih dari itu, Post-modernisme membantu kita menyadari bahwa kesadaran akan suatu cerita yang lebih besar perlu dipandang dengan penuh kecurigaan. Keunggulan Post-modernisme selebihnya dapat dibagi menjadi beberapa poin, yaitu:
1. Post-modernisme melawan atau menolak kediktatoran eksistensial
2. Melawan totalitarianisme dan membebaskan umat manusia dari totalitarianisme
3. Mendukung kebebasan beragama, dimana itu merupakan jaminan terpenting harkat dan martabat manusia
4. Menolak narasi besar dan mendukung
narasi kecil
Kelemahan Post-modernisme
Postmodernisme terbukti lemah dalam beberapa upaya mengkritik modernisme. Berikut tiga poin dari kelemahan yang bisa diungkapkan disini.
1. Postmodernisme mengabaikan fakta bahwa narasi kecil mengandung banyak kebutuhan
2. Postmodernisme tidak membedakan antara ideologi dan prinsip universal etika terbuka
3. Postmodernisme mengharuskan kita menyingkirkan narasi-narasi besar dan mengutamakan narasi-narasi kecil, meskipun narasi-narasi kecil itu sendiri adalah narasi dengan klaim universal.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai apa itu post-modernisme, kelebihan dan kelemahan gerakan atau gagasan post modernisme. Tapi sebelum menutup ada pertanyaan yang belum dijawab yakni, Apa perbedaan antara modernisme dan postmodernisme?
Modernisme adalah gerakan yang berusaha membangun pandangan dunia yang koheren, sedangkan postmodernisme berupaya menghilangkan perbedaan antara status tinggi dan rendah. Pemikiran modernis percaya pada pembelajaran dari pengalaman masa lalu dan pada teks yang menceritakan kisah tentang masa lalu. Sebaliknya, pemikiran postmodernis menolak setiap kebenaran dalam teks yang berbicara tentang masa lalu dan menjadikannya tidak berguna di masa kini.
Sekian Terimakasih
0 Response to "Filsafat Postmodernisme: Kelebihan dan Kelemahan Postmodernisme"
Post a Comment