Menelisik Metodelogi Mengajar Aristoteles
Lingkar Kehidupan Aristoteles
Aristoteles lahir pada tahun 384 SM dalam keluarga dokter, yang mungkin menjadi alasan mengapa tulisannya di masa depan juga berfokus pada fisiologi dan anatomi. Pada usia 15 tahun, ia menjadi yatim piatu. Pengasuh bercerita tentang Plato, seorang guru terkenal di Athena pada saat itu, melalui pamannya.
Baru pada usia 18 tahun Aristoteles tiba di Athena secara mandiri dan masuk Akademi Plato, yang telah memujanya selama tiga tahun. Karena bakat dan keberhasilan Aristoteles dalam kegiatan ilmiah, ia memperoleh posisi mengajar di Akademi.
Kemudian dalam sejarah dunia mencatat bahwa, Aristoteles adalah seorang filsuf Yunani kuno terkenal yang mempunyai pengaruh besar dalam dunia filsafat, ilmu pengetahuan dan logika. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah pemikiran Barat.
Karyanya penting bagi perkembangan metafisika, etika, politik, biologi, dan estetika dalam sejarah dunia. Selain itu, karya-karyanya yang terkenal membahas subjek-subjek seperti filsafat alam, logika, dan retorika, yang dipelajari secara ekstensif oleh banyak filsuf berikutnya.
Setelah kematian Plato pada tahun 347 SM, Aristoteles pindah ke kota Assos. Lima tahun kemudian, Raja Philip dari Makedonia mengundang sang filsuf untuk mendidik putranya Alexander.
Philip meninggal pada tahun 339 SM. Penerusnya tidak lagi membutuhkan pelajaran tersebut, sehingga Aristoteles kembali ke Athena, yang kini menjadi sarjana yang populer dan terkenal.
Dari segi kontribusinya, Aristoteles berperan penting dalam pengembangan zoologi dan anatomi melalui berbagai metode penelitian. Dia menciptakan sistem klasifikasi hewan yang memperhitungkan karakteristik fisik dan kebiasaan, dan diakui atas kontribusinya yang luar biasa pada bidang-bidang seperti zoologi.
Selain berjasa merevolusi taktik militer saat itu dalam sejarah dunia. Prestasi luar biasa lainnya yang dicapai Aristoteles adalah menyebarkan pengetahuan ini kepada Alexander Agung. Kontribusinya terhadap strategi militer selalu mendapat pujian tinggi dan ia dikenal sebagai ahli strategi yang luar biasa.
Aristoteles dan gurunya Plato
Fakta penting yang telah disebutkan adalah bahwa Aristoteles adalah murid Plato dan secara luas dianggap sebagai muridnya yang paling terkenal.
Plato adalah seorang filsuf Yunani kuno dan salah satu pemikir utama filsafat Barat, meletakkan dasar bagi banyak bidang seperti epistemologi, metafisika, dan teori politik melalui berbagai dialog dan tulisan lainnya.
Saat belajar di dunia akademis, Aristoteles tumbuh secara intelektual di bawah bimbingan pendirinya, Plato. Hal ini menegaskan statusnya sebagai salah satu tempat terkemuka untuk penelitian lanjutan di zaman kuno.
Aristoteles menggabungkan pendidikan Plato dengan studi pribadinya, menjadikannya tokoh kunci dalam filsafat. Karena Metode argumentasi dan penalarannya logis dan kreatif.
Tulisan-tulisannya sangat penting bagi pembentukan pemikiran tradisional modern, menjadikannya salah satu pemikir paling berpengaruh sepanjang masa.
Aristoteles merupakan tokoh pionir dalam pengembangan penalaran ilmiah. Dengan menggabungkan pengetahuannya yang mendalam tentang filsafat, biologi dan fisika. Dia meletakkan dasar bagi sains modern dengan menganjurkan penggunaan observasi empiris, pengujian, dan eksperimen untuk menarik kesimpulan yang bermakna.
Meskipun filsuf lain cenderung mengambil penjelasan dari keyakinan agama atau sumber resmi, ia menonjol karena penekanannya pada keterampilan analitis yang dilengkapi dengan wawasan sebab akibat.
Aristoteles, misalnya, mendalilkan fenomena alam, termasuk perilaku benda jatuh dan sebaran spesies di alam. Hal ini kemudian menjadi konsep dasar dalam fisika klasik.
Dan untuk mencatat perilaku hewan dan menganalisis anatomi, Aristoteles menghasilkan sejumlah besar karya biologi untuk dipelajari generasi mendatang.
Setelah mengamati dengan cermat, ia menyimpulkan bahwa setiap organisme hidup tersusun dari unsur-unsur penyusun yang sama. Inilah gagasan awal di balik gagasan masa kini tentang evolusi dan genetika.
Pemahaman sistematis Aristoteles tentang alam meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam pemikiran manusia.
Penalaran ilmiah telah merevolusi cara kita memahami dan berinteraksi dengan lingkungan; mulai dari kemajuan medis hingga eksplorasi ruang angkasa, pendekatan Aristoteles terhadap pemecahan masalah memiliki warisan yang bertahan lama.
Metode Mengajar Aristoteles
Pendekatan Aristoteles terhadap pendidikan menekankan penggunaan metode Socrates untuk merangsang dialog, menghasilkan ide, berbagi pendapat, dan menarik kesimpulan.
Pendekatannya menitikberatkan pada dialog antara guru dan siswa untuk menghasilkan ide-ide baru, mengemukakan pendapat dan menarik kesimpulan.
Metode ini dicapai dengan memulai dengan masalah atau premis tertentu dan kemudian mempertanyakannya, dengan setiap siswa mempertimbangkan solusi alternatif atau penjelasan alternatifnya.
Artinya dengan cara ini, metode Socrates memungkinkan pembelajaran yang lebih mendalam melalui partisipasi aktif dan diskusi guru dan siswanya.
Aristoteles secara efektif membentuk gerakan filosofis berikutnya dengan memprioritaskan logika di atas sumber informasi tradisional seperti doktrin atau adat istiadat dalam mencapai kesimpulannya. Pengaruh ini berlanjut bahkan berabad-abad kemudian dan masih diajarkan di sekolah-sekolah dan universitas hingga saat ini.
Nah, demikianlah perjalanan hidup dan sebuah gambaran metode dari seorang Aristoteles ketika mengajarkan dan membuat paham para muridnya dengan metode yang merangsang otak seseorang untuk bertanya berpikir dan menemukan kesimpulannya.
0 Response to "Menelisik Metodelogi Mengajar Aristoteles"
Post a Comment