Membaca 6 Konsep Dasar Ilmu Politik
Politik berasal dari kata Yunani polis yang berarti negara. Secara garis besar, politik adalah suatu kegiatan yang diciptakan, dipelihara, dan digunakan oleh masyarakat untuk menegakkan aturan-aturan yang ada dalam masyarakat itu sendiri.
Dalam konteks politik dan negara, singkatnya segala sesuatu berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, proses pemerintahan dan bentuk organisasi pemerintahan, lembaga atau lembaga, tujuan negara atau pemerintahan.
Tujuan mempelajari ilmu politik adalah untuk memberikan pemahaman utuh tentang politik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Tujuan ilmu politik adalah untuk memperkaya dan memperkuat negara, mencerdaskan kehidupan masyarakat, dan memelihara perdamaian dunia.
Selayaknya landasan ilmu-ilmu lainnya, ilmu politik juga mempunyai landasan konseptual atau dasar keilmuan. Tujuannya adalah untuk membantu memperdalam pemahaman manusia tentang berbagai bentuk dan sifat tindakan politik dan untuk mengembangkan alat teoretis untuk menjelaskan fenomena yang memiliki signifikansi politik. Banyak konsep politik.
Oleh karena itu, kita dapat membaginya menjadi 5 konsep pokok ilmu politik yang selalu berkaitan dengan konsep-konsep lain sebagai berikut:
1. Negara
Ilmuwan politik Miriam Budiardjo mengatakan konsep negara ibarat organisasi yang ada di suatu daerah, mempunyai kekuasaan tertinggi dan dipatuhi oleh masyarakat daerah.
Selain itu, Roger F. Soltau dan J. Barent berpendapat bahwa negara merupakan pusat kajian lembaga-lembaga negara dan bentuknya merupakan inti dari ilmu politik itu sendiri.
Ilmu politik kemudian akan mengkaji bagaimana negara mencakup tujuan, tugas, fungsi dan perwujudannya melalui lembaga-lembaga negara, hubungan negara dengan rakyatnya, dan hubungan negara dengan negara lain.
2. Kekuasaan
Para ahli seperti Harold D. Lasswell, A. Kaplan, dan Deliar Noel berpendapat bahwa hakikat ilmu politik adalah kekuasaan, yaitu memperjuangkan dan mempertahankan kekuasaan.
Menurut Miriam Budiardjo, kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan aktornya.
3. Pengambilan Keputusan
Konsep dasar dalam ilmu politik selanjutnya adalah pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan, sebagai konsep dasar dalam ilmu politik, melibatkan keputusan yang diambil secara kolektif dan mengikat seluruh anggota masyarakat.
Dan ruang lingkup keputusan dapat dibatasi pada identifikasi tujuan masyarakat, namun dapat juga mencakup keputusan untuk mencapai tujuan lainnya
4. Kebijakan Umum
Dalam ilmu politik, konsep kebijakan menyeluruh mengacu pada tujuan bersama yang dicapai oleh otoritas atau pemerintah melalui upaya bersama dan rencana mengikat yang dituangkan dalam bentuk kebijakan.
Kebijakan merupakan kumpulan keputusan yang dibuat oleh aktor atau kelompok politik untuk memilih tujuan dan cara mencapai tujuan tersebut. Pada prinsipnya pihak yang menetapkan kebijakan mempunyai hak untuk melaksanakan kebijakan yang ditetapkannya.
Pakar ilmu politik yang fokus pada aspek kebijakan ini percaya bahwa masyarakat memiliki beberapa tujuan bersama yang ingin mereka capai bersama. Oleh karena itu, perlu adanya rencana yang mengikat, yang dirumuskan sebagai kebijakan oleh pihak-pihak yang berkuasa.
Menurut Miriam Budiardjo, kebijakan sendiri merupakan kumpulan keputusan yang diambil oleh aktor atau kelompok politik untuk memilih tujuan dan sarana untuk mencapai tujuan tersebut.
5. Kompromi dan Konsensus
Politik sering kali dipandang sebagai cara untuk menyelesaikan sesuatu Konflik (penyelesaian konflik) dilakukan melalui kompromi dan negosiasi, bukan melalui penerapan praktis kekuasaan atau kekuasaan.
Menurut Bernard Crick dalam "In Defense of Politics (1993), karena konflik tidak bisa dihindari ketika kelompok-kelompok sosial yang berkonflik dalam suatu masyarakat semuanya mempunyai kekuasaan. Maka permasalahan tersebut tidak bisa begitu saja dimusnahkan, namun dapat diatasi dengan kompromi.
Dalam hal ini, politik dianggap sebagai kekuatan penuntun untuk mencapai tujuan tersebut. Dimana konsensus dan kompromi menjauhkan masyarakat dari pertumpahan darah.
6. Pembagian atau mengalokasikan
Dalam ilmu politik, konsep pembagian atau distribusi erat kaitannya dengan pengikatan pembagian dan distribusi nilai. Dengan kata lain, Pembagian atau pendistribusian sendiri diartikan sebagai pembagian dan pendistribusian nilai dalam masyarakat.
Pembagian nilai yang dimaksud adalah nilai dalam ilmu-ilmu sosial yang diartikan sebagai apa yang dianggap baik dan baik.
Sesuatu yang nyata, diinginkan, atau sesuatu yang memiliki harga. Oleh karena itu, ia selalu dikejar dan dirasuki oleh manusia.
Demikianlah 6 konsep dasar Ilmu Politik yang telah dijelaskan dimana ini merupakan konsep utama yang juga bisa kita pelajari pada Ilmu Politik. Semoga kita semakin tertarik untuk mendalami ilmu politik lebih lanjut.
0 Response to "Membaca 6 Konsep Dasar Ilmu Politik"
Post a Comment