17 Puisi Harian Karangan Kang Thohir
Puisi, pantun, dan syair masing-masing memiliki ciri khasnya masing-masing yang sulit dijelaskan secara baku, sehingga menuntut setiap orang bekerja keras untuk memahami makna kata yang ada pada setiap lembar kertas. Terlebih lagi, puisi, lirik, dan lagu selalu dilepaskan bak binatang buas oleh pemiliknya, sehingga mampu meresap ke dalam hati setiap orang, tidak peduli siapa mereka, tidak peduli dari ras, suku, negara, atau bangsa apa mereka berasal. Semua orang terpesona oleh puisi dan lagu yang telah mereka pelajari.
Kita tahu bahwa kumpulan puisi Kang Thohir yang telah beberapa kali memunculkan karyanya di website kami, suatu kehormatan bagi kami. Kami berharap karyanya mendapat tempat istimewa bagi semua orang yang membacanya.
1.
CERITA DALAM PUISI
Karya : Kang Thohir
Cerita dalam puisi
Berawal dari kejadian nyata
Bertabur imajinasi
Menuangkan aksara yang berbunga
Brebes, 28 Oktober 2023
2.
SUMPAH PEMUDA HARI INI
Karya : Kang Thohir
Sumpah pemuda hari ini
Pada rasa cinta terpatri
Pada rindu Bumi Pertiwi
Atma menjunjung NKRI asa kuberi
Brebes, 28 Oktober 2023
3.
ANAK BADUNG
Karya : Kang Thohir
Anak badung di jalan depan
Pada malam berteriakan
Berani dan berisik
Membuat terusik
Brebes, 28 Oktober 2023
4.
BLOG YANG UNIK MENARIK
Karya : Kang Thohir
Cari blog yang unik menarik
Pada masyarakat publik
Biarkan menjadi inspirasi
Pada aksara irama puisi
Brebes, 29 Oktober 2023
5.
PEMBICARAAN BISA SAJA TERDENGAR
Karya : Kang Thohir
Pembicaraan bisa saja terdengar
Pada alunan angin membawa kabar
Setiap desisnya yang menampar
Sehingga suara itu bergelegar
Brebes, 29 Oktober 2023
6.
AIR GENTONG MAU HABIS
Karya : Kang Thohir
Air gentong itu mau habis
Tiap hari kuambil air itu menerus
Tetesannya melintas waktu
Atma ingin teraliri nan menepis segala haus
Brebes, 29 Oktober 2023
7.
PEDAS PANAS HUHAHAHA
Karya : Kang Thohir
Pedas itu manis, hah!
Menampar bibir dan lidah
Saat kutambah level lagi, huhahahuhaha
Aku menahan pedas tapi perut ini panas kian membara
Brebes, 29 Oktober 2023
8.
DI BALIK LUNGLAI
Karya : Kang Thohir
Di balik lunglai
Pasti ada usai
Aku menepi di tengah badai
Meski masih menetap, asa kian terberai
Brebes, 29 Oktober 2023
9.
TIKUS KECIL MELANGKAHI TUBUH
Karya : Kang Thohir
Tikus kecil melangkahi tubuh
Bagian bawah
Aku panik bergerak penuh
Meski tikus itu telah kabur melangkah
Ah, parah!
Brebes, 29 Oktober 2023
10.
NURANI SEMUA ASA TERCAPAI
Karya : Kang Thohir
Bila ada nurani semua asa tercapai
Bukan kata tangis yang menderai
Jiwa pun ingin merdeka
Saat badai menyapa dan terbelenggu derita
Hmm
Entahlah
Brebes, 30 Oktober 2023
11.
CANGKANG TELUR
Karya : Kang Thohir
Jajan cangkang telur
Manis dan gurih
Lidah ini menagih
Pada kelapa yang bertabur
Brebes, 30 Oktober 2023
12.
KAYU JATI
Karya : Kang Thohir
Kayu jati menjadi sebuah pintu
Di antara rumah yang baru
Namun pintu itu terkena air hujan
Membuat ngulet sulit menutupan
Brebes, 30 Oktober 2023
13.
KEROPOS
Karya : Kang Thohir
Kayu itu sudah keropos termakan rayap
Atma ini penuh harap
Biarkan itu tetap tegap
Namun hakikatnya hancur dan hirap
Brebes, 30 Oktober 2023
14.
TERAPUNG CINTA
Karya : Kang Thohir
Terapung cinta di tengah segara
Pada alunan badai prahara
Atma mengarungi itu dengan penuh asa
Biarkan prahara terus melanda tetap kucinta
Brebes, 30 Oktober 2023
15.
KANGKUNG
Karya : Kang Thohir
Aku beli kangkung untuk ibu
Berharap untuk jadi lauk
Namun kangkung itu tak ada membuat semu
Kuberharap hari ini ada lauk
Brebes, 30 Oktober 2023
16.
BAKSO SIOMAY
Karya : Kang Thohir
Bakso siomay belinya di Kang Jazuli
Rasanya nikmat sekali
Dikasih caos kacang, asa pun ketagih
Enak dan gurih
Brebes, 30 Oktober 2023
17.
CEKER AYAM
Karya : Kang Thohir
Aku suka sekali makan ceker ayam
Sambil makan nasi
Ceker ayam sebagai lauknya yang selalu kunanti
Enak sekali nyam nyam nyam
Oh, nikmat sekali
Brebes, 30 Oktober 2023
Bionarasi Penulis :
Muhammad Thohir/Tahir (Mas Tair) yang dikenal dengan nama pena Kang Thohir, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Dari dusun/desa Kupu, kecamatan Wanasari. Dari anak seorang petani dan tinggal dari kehidupan sehari-hari bertani, berkebun, menanam bawang merah, padi, kacang, pare, cabai dan sayur-sayuran di ladang sawahnya.
Kini, aku sedang menggeluti dunia tulis menulis atau literasi, khususnya sastra Indonesia. Suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD dan sampai masuk ke Pondok Pesantren. Aku masih tetap aktif menulis dan semakin semangat 'tuk menulis baik puisi maupun cerpen dan lain sebagainya yang aku tulis. Selain menulis aku juga suka membaca buku agar bisa bermanfaat untuk menambah wawasan (pengetahuan).
0 Response to "17 Puisi Harian Karangan Kang Thohir"
Post a Comment