Terbaru, 2 Puisi Sedih Karya Clara Paramitha
Menyusun kata dan kalimat adalah sebuah rangkaian atau kegiatan dalam menyusun tentang apa yang ingin disampaikan oleh si penulis, sehingga ketika menyusun (menulis) sangat menentukan atas tersampainya maksud si penulis atau tidak.
Nah, ada berbagai bentuk cara menulis yang digunakan orang dalam menulis untuk menyampaikan pesan semisalnya dibawah ini yang menyampaikan pesan lewat puisi yang dituliskannya. Silahkan
1. Aku Tak Mampu
Karya: Clara Paramitha
Aku tak mampu
Bagaimana aku mampu
Beban berat dipundakku
Seorang hamba yang rapuh
Cobaan datang silih berganti
Mengalir deras tanpa henti
Mengukir pedih tak bertepi
Mengurai tangis dalam hati
Banyak derai tangis jatuh
Dari asin lalu membeku
Kering di kecup waktu
Sungguh tak mampu
Mencoba untuk melawan
Kalah tanpa perlawanan
Aku bukan lawan sepadan
Bagi takdir yang tertuliskan.
Maluku Utara 8 Februari 2024
2. Aku yang Bersalah
Karya: Clara Paramitha
Aku menyayangimu, bagai menyayangi jiwa yang mencintaimu lebih dari siapapun, dialah ibumu
Aku mencintaimu bagai mencintai diriku sendiri, selalu mendoakanmu dalam balutan wajah ibumu
Ibumu adalah seorang yang sangat ku hargai, sehingga itu aku kecewa atas tingkah lakumu, tapi aku lebih malu pada ibumu atas kegagalanku menjagamu.
Aku yang bersalah, kenyataan ini semestinya tak terjadi, dan akibat buruk ini semestinya sebabnya telah ku gagalkan, tapi nyatanya tidak. Maka akulah yang bersalah.
Maluku Utara, 08 Februari 2024
Rangkaian dua puisi diatas ini adalah yang dituliskan dengan tinta kesedihan sebagai bentuk ungkapan atas takdir yang mengatur kehidupan dengan penuh cobaan. Semoga bisa tersampaikan, semoga bisa memahaminya.
0 Response to "Terbaru, 2 Puisi Sedih Karya Clara Paramitha"
Post a Comment