5 Filsuf Islam Terkemuka dalam Bidang Filsafat


Merujuk pada buku Filsafat Pendidikan Islam, yang berjudulKajian Tokoh-Tokoh dalam Pemikiran Islam karya Suprapno. Menjelaskan bahwa pada masa keemasannya, Islam banyak melahirkan ulama-ulama yang ahli di bidangnya, salah satunya adalah ulama Islam di bidang Filsafat. 

Dimana banyak cendekiawan muslim yang menerjemahkan dan menyempurnakan karya-karya para filosof Yunani dan Romawi untuk memajukan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kedokteran, sains, matematika dan ilmu-ilmu lainnya.

Sementara itu, para cendekiawan muslim tidak hanya sekedar menerjemahkan namun menyempurnakan bahkan menyanggah pemikiran-pemikiran para tokoh Yunani dan Romawi melalui argumentasi-argumentasi yang tertuang dalam kitab suci atau kitab mereka. Berikut 5 ulama besar muslim yang mempunyai karya atau kitab.

1. Al Kindi (805-873 M) 

Nama lengkap Al Kindi adalah Abu Yusuf Ya'kub bin Ishaq bin Shabbah bin Imran bin Ismail Al-Ash'ats bin Qais Al-Kindi, lahir di Kufah (Irak) pada tahun 801 M, tepatnya pada zaman Daula Bani Abbasiyah.

Nama Al-Kini sendiri dikaitkan dengan marga atau suku leluhurnya, salah satu suku besar pada zaman pra Islam. Al-Kindi menghabiskan masa kecilnya di Kufah dengan menghafal Alquran, mempelajari tata bahasa Arab, sastra Arab, dan aritmatika.

Selanjutnya Al-Kindi mempelajari fiqh dan kajian ilmiah baru yang disebut kalam. Namun kecenderungan Al-Kindi lebih ke arah ilmu pengetahuan dan filsafat. Al-Kindi mencurahkan perhatiannya untuk menerjemahkan dan mempelajari filsafat serta pemikiran rasional lainnya yang populer pada masa itu.

Para sejarawan menjuluki Al-Kindi sebagai “Filsuf Arab” karena dialah satu-satunya filsuf Muslim keturunan Arab asli.

Al-Kindi telah banyak menulis karya yang mencakup berbagai bidang ilmu pengetahuan. Ibnu Nadhim mengatakan, Al-Kindi telah mengeluarkan 260 karya, seperti filsafat, logika, dan kosmologi. Namun, hanya sedikit karya Al-Kindi yang sampai ke masyarakat setelahnya.

Nah, pemikiran Al-Kindi tersebut dapat ditemukan dalam sebuah risalah yang ditulis dengan judul: Fal-Hudat al-Asvya. Al-Kindi mengemukakan dalil-dalil yang lazim digunakan para teolog, yaitu dalil alam baru, dalil keberagaman dan kesatuan, dan dalil menguasai alam agar teratur.

2. Ibnu Sina (980-1037 M) 

Nama lengkap Ibnu Sina adalah Abu Al-Husain ibn 'Abd Allah ibn Hasan ibn Ali ibn Sina, beliau dikenal juga dengan nama Abu Ali al-Husain Ibnu Abdullah.

Ibnu Sina juga dikenal sebagai Avicenna di Dunia Barat sebagai seorang filsuf, ilmuwan dan dokter yang lahir di Persia (sekarang Iran). Beliau lahir di Afsyana dekat Bukhara pada tahun 980 M (370 H) dan meninggal pada tahun 1037 M (428 H) dalam usia 58 tahun.

Beliau merupakan salah satu ulama Islam yang piawai dalam dunia filsafat, semua itu dibuktikan melalui karya-karya Ibnu Sina antara lain:

1. Asy-Syifa
Tentang kesehatan dan terdiri dari empat bagian yaitu logika, fisika, matematika dan metafisika (keilahian).

2. An-Najat
An-najat adalah ringkasan kitab Asy-Syifa.

3. Al-Isyart wa Tanbihat 
Karya ini merupakan kitab filsafat yang terakhir dan terbaik.

4. Al-Hikmat Al Mashriqiiyah
menurut Carlos Nallino, kitab ini memuat filsafat timur sebagai tandingan filsafat Barat.

5. l-Qanun Fii Thib, adalah kitab yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan dijadikan kitab standar di Universitas-universitas Eropa.

3. Al-Ghazali (450-1058 M) 

M. Ghofur al-Lathif dalam buku Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali: Kisah Hidup dan Pemikiran Para Pembaru Islam menjelaskan tentang biografi Imam al-Ghazali.

Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i. Al-Ghazali lahir di Such, Khurasan, Persia (sekarang Iran) pada tahun 1058/450 H dan wafat pula pada tahun 1111/14 Jumadil Akhir 505 H dalam usia 52 tahun.

Ia dikenal sebagai seorang filsuf dan teolog Muslim Persia, yang dikenal di Barat sebagai Algazel, khususnya pada Abad Pertengahan. 

Karya filosofisnya yang terkenal antara lain:

1. Maqasid al-Falasifah (Tujuan Filsafat), sebagai karangan pertama dan memuat permasalahan filsafat.

2. Tahafut al-Falasifah (Kerancuan Filsafat) Kitab ini membahas tentang kelemahan para filosof pada masa itu, yang kemudian ditanggapi oleh Ibnu Rusyd dalam kitab Tahafut al-Tahafut.

4. Ibnu Bajjah (1095-1138 M) 

Abdul Syukur al-Azizi dalam buku Untold Islamic History menyebutkan nama lengkap Ibnu Bajjah adalah Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin as-Sayigh at-Tujibi as-Sarakusti.

Beliau adalah seorang filosof muslim terkemuka asal Andalusia yang lahir di kota Zaragoza, Spanyol, pada abad 5 Hijriah, tepatnya tahun 1082 Masehi.

Hasil pemikirannya dituangkan dalam Risala al-Wada dan Tadbir al-Muttawwahid, kedua karya Ibnu Bajjah ini merupakan pembelaan terhadap pemikiran Al Farabi dan Ibnu Sina.

Ibnu Bajjah juga menulis buku berjudul An-Nafs. Buku ini menjelaskan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan jiwa, banyak memberikan komentar atas pemikiran dan karya Aristoteles dan Galen.

5. Ibnu Thufail (1105-1185 M) 

Abu bakar bin Abdul Malik bin Muhammad bin Thufail atau lebih populer Ibnu Thufail adalah seorang cendikiawan muslim yang lahir di Granada, Spanyol sekarang. Tepatnya pada 506 Hijriah atau 1110 Masehi. 

Dalam catatan sejarah barat (eropa) , Ibnu Thufail dikenali dengan nama Abubacer seorang yang diakui keilmuan dan pengaruh besarnya dalam perkembangan dan kemajuan ilmu filsafat. Dimana ia pun diakui sebagai filsuf yang memiliki pengaruh didunia barat  kedua setelah Ibnu Bajjah. 

Terkait apa yang membuat ia diakui di dunia Barat, yakni lewat karyanya yang berjudul Hayy Ibnu Yagzan, dimana Terjemahan latinnya Philosophus Autodidactus. Bergenre Novel yang menceritakan kisah Alegori pada abad ke 12 Masehi. Dalam karyanya ini, Ibnu Thufail mengemukakan pandangan bahwa manusia adalah makhluk rasional, berakal, manusia adalah bentuk dari Ruh Insiiniyyah.


0 Response to "5 Filsuf Islam Terkemuka dalam Bidang Filsafat"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel