Kumpulan Cerita Tentang Kehidupan dan Cinta


Menurutku, ini adalah narasi imajinatif yang keren dari seorang Kang Thohir, di mana ini memiliki alur cerita yang baik untuk dibacakan oleh para pembacanya. 

Berikut apa saja yang dituliskan oleh seorang Kang Thohir. 


KUMPULAN CORETAN TENTANG KEHIDUPAN DAN CINTA
Karya : Kang Thohir


1).
Arunika berkata kepada Swastamita, "esok kita akan ada rindu saat kita melambai perpisahan jarak dan waktu." Kaca mata perpisahan diakhir temu membuat asa itu kian sirna saat diri ini tak lagi bersua. Melawan arusnya waktu dan termakan zaman, kata itu masih melekat di telinga saat kita perpisahan. Namun, dihalangi oleh dinding dan waktu hingga sulit bertemu. Betapa rindu ini kian menggebu saat membayangkan wajahmu yang ayu dari bilik kamar dan aku bercerminkan diri, namun cermin itu nampak wajahmu, oh Arunika.

2).
Banyak yang bilang kepadaku, "Hir, kapan lu nikahnya?" Aku hanya bisa berdiam saja dan mlongo, meski aku dianggap plonga-plongo. Sejak itu aku selalu cuek saat ditanyain seperti itu, bukan berarti aku sombong karena aku tak ingin dikata pembohong sebab tak pasti. Jiwa ini sebenarnya ingin bermadu kasih pada malam pertama, namun karena hal lain membuat aku tak bisa. Ah, entahlah, aku hanya bisa berkhayal saja sambil menatap rembulan dan bintang dari kejauhan. Semoga saja ada kebahagiaan.

3).
"Hir, kau harus semangat!" Kata temanku di balik cerita. Ada sebagian orang yang memotivasi dan mencaci-maki, ya mungkin itu sebagai perlengkapan dari kekurangan dan kelebihan itu sendiri. Saat ini masih saja kecewa dengan asa yang lalu, karena sering di PHP-in pada diriku sendiri bahwa hari ini aku selalu ada menjagamu, eh nyatanya PHP-in doang. Sejak itulah aku sering merenung dan berdiam di balik jeruji waktu, hanya bisa menunggu dan menunggu. Kapan aku bisa keluar bersuka ria bersama temanku seperti dulu. Namun harapan itu telah pupus saat sang senja menyapa, sehingga aku tak dapat menikmati hariku yang penuh bahagia itu, ya mungkin aku belum ditakdirkan. Kini, hariku bersama sang senja.

4).
Kebaikan untuk dicampakkan rasanya menyakitkan, seperti aku yang kurasakan dalam setiap belas kasihan pada orang yang disayangi. Namun, nyatanya malah memukul dari belakang. Aku sebenarnya sangat tak menyukai hal itu dan kecewa, karena itu sebuah pengkhianatan dan dusta. Aku lebih baik berlari dari kejaran durjana daripada merana. Mungkin ini aku tak berdaya, ya seperti diremas harga diri di antara kehormatan yang selalu disepelekan dan diinjak-injak seperti keset depan rumah mewah. Secuil pun tak ada rasa iba dan nurani, karena yang dipikirkan itu soal harta bukan lagi cinta. Begitu aku memandangnya seperti cuaca panas dan mendung dengan petir yang menghujam, aku ketakutan saat menatapnya.

5).
Tertawa hanya sebentar di saat ada jeda. Aku terhempas pada bisikan angin lalu, meski tak dapat kutatap, ya jiwa ini yang merasakannya. Alibi terus ada pada setiap masalah supaya tak kasat mata kedustaannya. Jarak boleh berbeda di saat terpejam mata oleh dinding waktu. Menoleh ke belakang dan ke samping sama saja dibuatnya tak dapat dibuktikan, hanya saja satu yang bisa dibuktikan yaitu terus melangkah ke depan sambil berkata, "Aku harus bisa menunjukkan kebenaran, harus!" Teriakan semangat itu jiwa ini begitu menggema, meski kadang dicerca pada manusia munafik dan durjana. Akan tetapi, itu sebuah tantangan pada setiap perjalanan yang kadang macet, mogok, salah arah, dan banyak tikungan.

6).
Aku memang wong ora ngerti, makanya aku selalu minder diri dan instrospeksi diri. Setelah itu aku pelajari semuanya, dan menjadi sebuah cerita dan bahan renungan. Jika aku memang bodoh, ya begitulah aku apa adanya dan lugu, sehingga sering dimanfaatkan orang lain. Akan tetapi, aku juga sering diam diri supaya berhati-hati agar tak terjerumus kedalamnya, yang merusak semangat dan hati. Hem, memang benar orang semacamku sering dimanfaatkan orang lain. Aku pun tak bisa berbuat apa-apa, karena aku bingung harus bagaimana selain hanya menangis bersendu-sendu. Ah, entahlah, aku hanya menatap ini semua yang pilu.

7).
Orang itu gampang penasaran dan juga gampang benci, seperti aku mencintai seseorang dengan penuh penasaran, akan tetapi setelah aku tahu keburukannya, maka cinta itu telah hilang dan berubah menjadi benci.

8).
Semua yang bertemu denganku pasti ada yang kecewa dan benci atau bosan melihatku, mungkin aku hanya orang aneh dan rendahan. Bahkan aku dicap edan.

9).
Mencegah itu lebih baik daripada berunjung kekecewaan. Jika hubungan tanpa ikatan batin, semua itu terasa hambar dan tak ada sedikitpun empati.

10).
Banyak orang pintar, tapi kepintarannya hanya untuk membodohi orang. Bagaimana hidup mau berkah, jika ia sering membodohi orang-orang atas kepintarannya. Saya jamin gak bakalan barokah hidup di dunia dan pasti banyak karmanya.

11).
Orang tulus itu amatlah jarang, kita harus bisa memilih di antaranya berhati-hati dan menguji. Terdapat manusia hanya bisa tulus jika ia benar-benar cinta dan sayang, tapi kita sulit membedakannya antara tulus sayang atau hanya berpura-pura. Sekarang pun banyak kasus orang yang dianggap tulus malah mengkhianati dan mendustai, karena kita harus banyak waspada dan berhati-hati terhadap orang yang baru kita kenal, dia tulus atau tidak secara sikapnya dan kita selidiki semuanya dan kita temukan titik akhirnya.

12).
Membaca buku juga adalah teman yang selalu setia di kala sepi, terkadang buku erat dengan nuansa kehidupan nyata. Kita pun harus terbiasa hidup dalam suasana yang berubah-ubah kadang sepi dan kadang ramai, ya walaupun ramai hati kita masih sepi. Mengapa demikian, karena pada hakikatnya kita harus memilih hidup kita sendiri, mana kesenangan dan mana kesedihan, itu mengapa kita harus memilih di antaranya. Akan tetapi, hidup juga harus punya pegangan agar kita terarah kedepannya, toh membaca juga sebagai inspirasi hidup kita.

13).
Belajar menulis itu soal kemampuan dan juga kekurangan, maka jangan egois bila masih ada kekurangan dalam belajar. Saya pun masih belajar, makanya saya tahu betul kekurangan saya apa, saya pun masih belajar dan terus belajar. Akan tetapi, jangan merasa bangga kalau punya karya dan bisa menerbitkan buku sudah merasa hebat dan ahli, dan ketika dikritik sastra marah dan egois. Justru dengan adanya kritikan itu akan menambah kualitas karya kita ke depannya, jangan marah kepada pengkritik jika ia ingin mengingatkanmu atau memberi saran yang baik. Karena pada hakikatnya kita sama-sama belajar dan tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Tetap semangat berkarya, Kawan. Semangat!


Quote:

"Biarkan saja hati berbicara sendiri pada sunyi, karena ketenangan juga berasal dari hati yang luas dan menyendiri 'tuk memperbaiki."

                        - Kang Thohir -

"Berfikirlah sejenak baru beranjak biar enak di benak."

                       - Kang Thohir -

Brebes, 2023


Bionarasi Penulis :


Muhammad Thohir/Tahir (Mas Tair) yang dikenal dengan nama pena Kang Thohir, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Dari dusun/desa Kupu, kecamatan Wanasari. Dari anak seorang petani dan tinggal dari kehidupan sehari-hari bertani, berkebun, menanam bawang merah, padi, kacang, pare, cabai dan sayur-sayuran di ladang sawahnya.

Kini, aku sedang menggeluti dunia tulis menulis atau literasi, khususnya sastra Indonesia. Suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD dan sampai masuk ke Pondok Pesantren. Aku masih tetap aktif menulis dan semakin semangat 'tuk menulis baik puisi maupun cerpen dan lain sebagainya yang aku tulis. Selain menulis aku juga suka membaca buku agar bisa bermanfaat untuk menambah wawasan (pengetahuan).

0 Response to "Kumpulan Cerita Tentang Kehidupan dan Cinta "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel