Kumpulan Cerita Pendek si Irfan dan Lala Karya Kang Thohir


KUMPULAN CERITA MINI SI IRFAN DAN LALA
Karya : Kang Thohir

Sebelumnya Irfan sudah tahu pas awal berjumpa dengannya bahwa Lala sudah tak gadis lagi. Ya, meski ia berharap ada seorang pria yang mau menikahinya untuk bisa menolong atau menutupi aibnya. Namun, ternyata Irfanlah yang bukan siapa-siapanya atau tak pernah pacaran dengannya malah ia menjadi penolongnya dan mau menikahi Lala itu. Lala masa gadisnyaa dirusak oleh pria yang tak bertanggungjawab akibat berpacaran dan salah pergaulan.

\


Tenyata benar orang yang saya anggap teman baik, tapi ternyata dia menusuk dari belakang saya malah dia diam-diam bersengkokol dengannya untuk menjatuhkan saya. Makanya saya sangat berhati-hati untuk memilih teman dan kadang membatasinya agar terhindar dari ghibahan atau omongan buruk tentang saya. Saya manusia biasa kadang khilaf dan sombong, tapi apakah harus menjelek-jelekkannya sedangkan dia menyadari kesalahannya dan bertaubat. Ah, entahlah.

/

Ketika aku diajakmu jalan-jalan dan aku tidak mau menurutimu jalan-jalan, bukan berarti aku ini sombong atau apalah, tapi karena aku nyadar diri aku ini nggak ganteng, lugu, wagu, tua, lebay, sok, dan aku takut membuatmu malu saja. Mungkin aku lebih tua darimu dan kelihatan tua, sehingga aku tak pede ketika berdekatan denganmu. Saat ini orang-orang pada membenciku, dan entahlah. Jujur ketika aku di rumahmu aku enggak betah dan perasaanku sering gelisah dan sering sakit-sakitan juga badan sering panas terus. Ah, entahlah. Mungkin perasaanku saja dan belum beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

\

Sebenarnya aku tuh takut sama istri, tapi kalau istrinya itu sayang sama aku dan nurut sama aku terus pengertian, aku pastinya bakalan takut dan nurut sama istri juga gak bakalan berani atau ngelawan seperti itu dan gak meninggalkannya. Bagiku istri itu ibarat ibuku sendiri yang mengasuhku yang merawatku dan memberiku makan. Ah, entahlah.

/

Wanita yang mahal adalah tidak akan pernah menebar pesona kepada laki-laki lain dengan berpakaian ketat dan terlihat bentuk auratnya. Jangan dijadikan alasan untuk gaya zaman now atau agar terlihat gaul.

\

Banyak yang menanyakan aku, "Ir, bojomu wis ngisi?" tanya salah satu sekian banyak sahabat-sahabatku pas acara bukberan. "Mbuh kue, aku ora paham," jawabku dengan keadaan bingung.

"Lah, bojomu kok masa ora paham sih?!" ucap salah satu sahabat-sahabatku. Aku hanya terdiam saja menatap penuh kebimbangan, karena aku dan dia sedikit ada masalah. Ah, entahlah, aku juga bingung harus bagaimana? Hem!

/

Awalnya aku enggak memikirkan dia dan gak ada rasa lagi sama dia, tapi tiba-tiba kok aku jadi kepikiran sama dia, yah? Itu pertanda apa yah? Ah, entahlah. Soalnya aku tadi mimpikan dia, aku berada satu rumah dengannya, tapi aku lihat dia mau pergi dengan temannya yang menghampirinya, yaitu ada dua cewek dan juga dua cowok, tapi yang cowok makai motor Vixion atau motor lanang dan lainnya memakai matic. Hem, tapi entahlah itu hanya bunga tidur saja nggak usah dipikirkan.

\

Kenapa dulu aku diajak dia jalan-jalan enggak mau? Ya, karena waktu itu aku mulai enggak suka alias tak cinta setelah mengetahui sifat aslinya yang buruk. Aku pun tak ingin menikah dengannya sampai-sampai aku mau kabur dari rumah, karena aku tahu semuanya rahasia dia yang buruk banget. Akan tetapi, karena mereka memaksaku akhirnya aku mengiyakannya dan menikah dengannya, ya waktu itu aku menikah karena terpaksa karena aku sudah mundur tapi disuruh maju. Hem! Sekarang aku pun kecewa! Dan sangat kecewa! Dulu aku disuruh diam olehnya, tapi lama kelamaan mereka menginjak-injak harga diriku, dan akhirnya aku terpaksa bersuara dan bercerita unek-unekku. Padahal mereka pun sangat mengumbar suara yang pertama kalinya.

/

Dulu waktu itu aku ingin menikah dengan seorang janda pilihan sahabatku, yang ternyata orangnya tulus dan cantik budi pekertinya. Akan tetapi, karena orang tuaku tak suka, ya akhirnya aku batal meminangnya. Namun, aku dijodohkan dan menikahi anak gadis muda yang masih remaja, tapi tak cinta denganku. Aku sebenarnya pas awal juga masih ragu dan kurang cinta, tapi karena anak pesantren dan anaknya seorang ulama, ya aku mulai setuju, namun pas beberapa hari kenal dengannya aku mulai gak gak suka dengan watak dan perilakunya yang kasar, judes, dan munafik. Ah, entahlah.

/

Dia berkata," Aku ora seneng karo wonge, tapi seneng karo duite," sambil berkata sama HP-nya. Entah itu bercakap-cakap sama siapa, yang jelas aku mendengarnya. Dan aku sangat kecewa dan terpukul mendengarnya, dan aku mulai mundur dan mundur. Padahal waktu itu aku juga mau mundur, tapi dipaksa disuruh maju. Ah, entahlah. Timbulnya aku yang serba salah dan disalahkan.


Brebes, 10 Juli 2024



Bionarasi Penulis :

Muhammad Thohir/Tahir (Mas Tair) yang dikenal dengan nama pena Kang Thohir, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Dari dusun/desa Kupu, kecamatan Wanasari. Dari anak seorang petani dan tinggal dari kehidupan sehari-hari bertani, berkebun, menanam bawang merah, padi, kacang, pare, cabai dan sayur-sayuran di ladang sawahnya.

Kini, aku sedang menggeluti dunia tulis menulis atau literasi, khususnya sastra Indonesia. Suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD dan sampai masuk ke Pondok Pesantren. Aku masih tetap aktif menulis dan semakin semangat 'tuk menulis baik puisi maupun cerpen dan lain sebagainya yang aku tulis. Selain menulis aku juga suka membaca buku agar bisa bermanfaat untuk menambah wawasan (pengetahuan).

0 Response to "Kumpulan Cerita Pendek si Irfan dan Lala Karya Kang Thohir"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel