Kumpulan Puisi Harian Kang Thohir bagian 3
Menulis adalah perihal menuangkan apa saja yang dirasakan dan dipikirkan kedalam sebuah karya puisi dengan penggunaan kata dan kalimat yang mengantarkan maksud dari sesuatu itu.
Dan sepertinya harus kita akui bahwa Kang Thohir memiliki kemampuan dalam menulis puisi dengan begitu mudah dan sederhana namun mengandung makna kehidupan dalam keseharian kita.
Judul Utama: KUMPULAN PUISI HARIAN KANG THOHIR 2024
Part: 03.
1. SAJAK ENTAHLAH AKU INI
Karya : Kang Thohir
Kadang aku ingin seperti dulu, kita bertemu dengan chattan yang selalu ada untukku. Membalas chat dengan kata penuh ceria dan bertukar cerita. Ah, entahlah semua itu sudah berlalu.
Kadang aku merasa sayang sama kamu, tapi aku masih ragu dengan masa lalu. Aku belum bisa menjadi yang terbaik untukmu. Karena masalah ego dan ambisi yang membuat aku berpisah denganmu.
Jika jodoh masih ada mungkin kita bisa kembali lagi seperti dulu, dan kita membangun kembali pondasi yang sudah roboh dengan saling menerima dan juga lapang dada.
Apakah mungkin ini jodohku denganmu?Ataukah sebaliknya kamu bukan jodohku? Namun, perasaan itu masih membekas di dada, sehingga sulit aku melupakanmu.
Sebenarnya aku ingin menikah hanya sekali seumur hidupku, dan tak ada lagi selain dirimu, jodoh yang telah ditakdirkan untukku.
Aku bingung mau bercerita sama siapa tentang ini. Kadang aku ingin juga bisa menutupi semua itu, namun sulit bagiku 'tuk memendemkannya.
Ah, entahlah aku ini.
Brebes, 10 Juli 2024
2. ONTEL ATAU SUPRA
Karya : Kang Thohir
Terkadang aku pun ingin bahagia bersama orang yang aku cintai, meski hanya duduk bersama dan naik sepeda ontel atau motor Supra yang penting harmonis dan tak kenal kasta.
Brebes, 10 Juli 2024
3. AKU PUN INGIN PERGI
Karya : Kang Thohir
Kedewasaan juga terletak pada perilakumu
Kamu ingin aku dewasa?
Sedangkan dirimu membuat aku luka
Seakan-akan kamu yang tersakiti
Padahal kamulah penyebabnya
Dengan ulahmu sendiri
Aku pun ingin pergi
Dengan semua ini
Dan kata-kata itu telah kuakhiri
Brebes, 12 Juli 2024
4. MASIH TERASA SAKITNYA
Karya : Kang Thohir
Berubah atau tidaknya itu terserah dia
Aku sudah berusaha semampuku
Bila semua itu tak dihargai
Maka aku akan pergi
Secantik apapun dirinya
Aku tak bisa digoda
Bila buruk perilakunya kepadaku
Cukuplah luka itu yang merasuk di dada
Karena sampai sekarang aku masih terasa sakitnya
Jangan kau tambahi luka itu
Brebes, 12 Juli 2024
5. CERITA SEBELUM NGELAMAR
Karya : Kang Thohir
Dulu waktu sebelum aku ngelamar si dia, kita pernah akrab dalam komunikasi, dan kita saling chattingan dengan obrolan yang ngalor-ngidul, tapi ketika waktu itu aku pernah berkata,
"Apakah kamu sreg sama aku?"
Dia jawab,
"Aku belum sreg, Mas."
Aku pun bingung dengan ucapan itu, dan akhirnya aku mencoba untuk mengetes si dia, aku posting foto perempuan cantik alias mantan aku di Story WA-ku, tapi herannya dianya komen dan cemburu berat alias marah. Aku pun heran, katanya enggak sreg atau enggak cinta sama aku, kenapa kamu cemburu sama mantan-mantan aku?
Padahal waktu itu aku memang masih mencintai sama mantan aku, makanya aku kurang anu sama dia. Mungkin dia balas dendam kalinya sama aku pada waktu itu, ya sampai akhirnya seperti ini deh, galau dan merana. Ah, entahlah.
Brebes, 10 Juli 2024
6. MASIH GELISAH
Karya : Kang Thohir
Begitu sulit aku mengambil buku nikah
Apakah disembunyikan oleh mertuaku atau apa?
Entah mengapa aku masih gelisah
Memikirkan semua itu membuat aku menyerah
Entah aku harus berbuat apa?
Hanya menunggu takdir Sang Maha Kuasa
Tuk bisa merubah segalanya
Ah, entahlah
Brebes, 12 Juli 2024
7. HARUMNYA MAWAR YANG MEREKAH
Karya : Kang Thohir
Seberat apapun kau pikul beban
Betapa sulit untuk mengangkatnya
Namun, kau tetap berusaha
Itu sebagian dari doa dari setiap tetesan keringatmu, kawan.
Kau sulit pun masih saja ada yang dengki
Dengan segala caci-maki
Dan ada yang tertawa melihatmu susah
Namun, kau masih berusaha 'tuk tabah
Itu akan senantiasa menambah harumnya mawar yang merekah
Brebes, 10 Juli 2024
Biografi Penulis
Muhammad Thohir/Tahir (Mas Tair) yang dikenal dengan nama pena Kang Thohir, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Dari dusun/desa Kupu, kecamatan Wanasari. Dari anak seorang petani dan tinggal dari kehidupan sehari-hari bertani, berkebun, menanam bawang merah, padi, kacang, pare, cabai dan sayur-sayuran di ladang sawahnya.
Kini, aku sedang menggeluti dunia tulis menulis atau literasi, khususnya sastra Indonesia. Suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD dan sampai masuk ke Pondok Pesantren. Aku masih tetap aktif menulis dan semakin semangat 'tuk menulis baik puisi maupun cerpen dan lain sebagainya yang aku tulis. Selain menulis aku juga suka membaca buku agar bisa bermanfaat untuk menambah wawasan (pengetahuan).
0 Response to "Kumpulan Puisi Harian Kang Thohir bagian 3"
Post a Comment