Kumpulan Puisi Harian Kang Thohir bagian 5


Setiap kehidupan punya jalan ceritanya sendiri, setiap orang punya pemikiran dan kenangannya sendiri, sama halnya juga dengan puisi tentunya memiliki apa yang disebut warna keunikannya sendiri yang datang atau tercipta dari orang yang menulis puisi. Sehingga dengan begitu warna puisi menampilkan warna penulisnya, atau keunikan puisi menunjukkan keunikan penulisnya. 

Seperti dibawah ini selamat membaca ya. Semoga bermanfaat ya. 



1. SEBUNGKUS ROKOK
Karya : Kang Thohir

Sebungkus rokok Cello yang menemani
Pada haluan kian tinggi
Untuk mengobati rasa penat
Membersamai kopi yang begitu pekat
Tambah daya, tambah semangat

Brebes, 16 Juli 2024

2. KRETEK
Karya : Kang Thohir

Sekarang aku suka ngerokok kretek
Untuk menghilangkan pikiran putek
Beban hidup yang begitu berat
Namun harapan masih melekat

Brebes, 16 Juli 2024

3. KENAPA KAMU SEKARANG MEROKOK?
Karya : Kang Thohir

Kenapa kamu sekarang merokok? Karena aku sudah muak dibilang blencong, dan pusing banget mikirin si anu. Entahlah, orang menganggap aku apa, yang penting jalani saja, tapi ingat gaul dan nakal jangan sampai kebablasan nanti rugi di masa depan.

Brebes, 2024

4. SUDAH TRAUMA
Karya : Kang Thohir

Apakah aku harus berkorban lagi?
Padahal aku sudah trauma
Menatap nestapa yang kian menusuk hati
Pada rerelungan yang kini menjadi luka

Brebes, 16 Juli 2024

5. SUNGKAN 'TUK LEWAT
Karya : Kang Thohir

Aku memang tak lewat pasar Timbreng
Meski ada orang yang tidak seneng
Membuat aku sungkan 'tuk lewat
Sebab risih banyak omongan membuat aku tak kuat

 Ah, entahlah

Brebes, 16 Juli 2024

6. WAGU
Karya : Kang Thohir

Banyak yang bilang aku ini wagu
Membuat aku terganggu
Pada saat perjalanan
Dan aku merasa sedih bila digitukan

Brebes, 16 Juli 2024

7. PENGIN GANTENG JUGA
Karya : Kang Thohir

Aku sebenarnya pengin ganteng juga
Meski aku sadar diri
Namun aku tetap berusaha
Untuk bisa ganteng dan terbukti

Brebes, 16 Juli 2024

8. MENANTI PERUBAHANMU
Karya : Kang Thohir

Kebohongan apalagi yang kau perbuat?
Kapan kau taubat?
Ataukah tak sempat?
Ataukah sudah keparat?

Aku di sini menanti perubahanmu
Bukan berarti aku sombong
Aku hanya memberimu kesempatan
Meski kadang kau hiraukan

Atma sudah mulai lunglai
Saat kebusukanmu kebongkar
Apakah kau terus mengelak?
Hingga bukti sudah tersebar

Lebih baik kita sudahi saja
Membuat batinku tersiksa
Bila terus bersama
Atau kau berani berubah

Aku akan tetap bertahan
Dan kita lanjutkan pada perubahan
Membangun kembali pondasi
Yang telah kau dihancurkan

Brebes, 16 Juli 2024


Bionarasi Penulis :


Muhammad Thohir/Tahir (Mas Tair) yang dikenal dengan nama pena Kang Thohir, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Dari dusun/desa Kupu, kecamatan Wanasari. Dari anak seorang petani dan tinggal dari kehidupan sehari-hari bertani, berkebun, menanam bawang merah, padi, kacang, pare, cabai dan sayur-sayuran di ladang sawahnya.

Kini, aku sedang menggeluti dunia tulis menulis atau literasi, khususnya sastra Indonesia. Suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD dan sampai masuk ke Pondok Pesantren. Aku masih tetap aktif menulis dan semakin semangat 'tuk menulis baik puisi maupun cerpen dan lain sebagainya yang aku tulis. Selain menulis aku juga suka membaca buku agar bisa bermanfaat untuk menambah wawasan (pengetahuan).

0 Response to "Kumpulan Puisi Harian Kang Thohir bagian 5"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel