Kumpulan Puisi Harian Kang Thohir Bagian 7


Pada dasarnya, menulis sebuah karya sastra membutuhkan sentuhan perasaan yang mendalam dan khas dari seorang pengarang. Sehingga puisi dikatakan mampu menggambarkan pengarangnya. 

Begitu pula dengan perasaan dan makna yang ingin disampaikan atau diungkapkan dalam puisi Anda. Karena dengan begitu orang yang membacanya akan menemukan keindahan dan keunikan di dalamnya. 

Judul utama, KUMPULAN PUISI HARIAN KANG THOHIR 2024
Part : 07

1. KE SAWAH SIANG-SIANG
Karya : Kang Thohir

Berangkat ke sawah siang-siang.
Banyak yang bilang, "Hir, kok kamu berangkatnya siang-siang banget sih?" tanya salah satu tangga sebelah sawahku.
Aku jawab, "Ya, karena ada urusan dan ketiduran." Ia pun berlalu dan berjalan ke arah sawahnya.
Aku kadang risih sih dibilang begitu, tapi entahlah, wong aku juga manusia biasa, maklum banyak yang ngomongin. Aku harus legowo juga dengan semua omongan itu. Hem.

Brebes, 17 Juli 2024

2. HANYA BISA DIAM SAJA
Karya : Kang Thohir

Ketika aku menyiram bawang merah di sawah, banyak yang bilang, "Hir, istri kamu ikut di sini?" Aku hanya diam saja bingung mau jawab apa dengan keadaanku ini.
Dan ketika aku mau melanjutkannya ada orang bilang lagi, "Hir, istri kamu sudah hamil?" Aku pun sama, tak menjawab apa-apa hanya diam saja. Aku hanya bisa melanjutkan menyirami bawang sampai selesai. Mereka pun kebingungan dan diam seketika dengan keadaanku ini yang ditanya hanya diam saja. Ah, entahlah.

Brebes, 17 Juli 2024

3.TAK BEBAS KEMANA-MANA
Karya : Kang Thohir

Entah aku harus bagaimana
Hidupku seperti ini
Serba salah dan serba diatur-atur
Sehingga aku tak bebas kemana-mana
Terbelenggu dalam kesunyian menyapa
Di atas lamunan yang tiada ujungnya

Ah, entahlah

Brebes, 17 Juli 2024

4. HARUS MENGALAH TERUS
Karya : Kang Thohir

Kenapa aku harus mengalah terus?
Padahal hati ini sedang tergerus
Retak sudah kalbuku
Menatap semua kenyataan itu

Brebes, 17 Juli 2024

5. BERKORBAN UNTUKMU
Karya : Kang Thohir

Aku telah banyak berkorban untukmu
Meski aku sering disakiti olehmu
Dihina, dimaki, direndahkan
Aku masih bertahan

Meski sampai harus hilang harga diri ini
Demi orang yang aku sayangi
Dalam pijakan hidup bersama
Di atas butiran mutiara berkilauan cinta

Brebes, 19 Juli 2024



Bionarasi Penulis :

Muhammad Thohir/Tahir (Mas Tair) yang dikenal dengan nama pena Kang Thohir, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Dari dusun/desa Kupu, kecamatan Wanasari. Dari anak seorang petani dan tinggal dari kehidupan sehari-hari bertani, berkebun, menanam bawang merah, padi, kacang, pare, cabai dan sayur-sayuran di ladang sawahnya.

Kini, aku sedang menggeluti dunia tulis menulis atau literasi, khususnya sastra Indonesia. Suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD dan sampai masuk ke Pondok Pesantren. Aku masih tetap aktif menulis dan semakin semangat 'tuk menulis baik puisi maupun cerpen dan lain sebagainya yang aku tulis. Selain menulis aku juga suka membaca buku agar bisa bermanfaat untuk menambah wawasan (pengetahuan).

0 Response to "Kumpulan Puisi Harian Kang Thohir Bagian 7"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel