Kumpulan Puisi Harian Kang Thohir Bagian 10
Berbicara tentang kehidupan dan keunikan, setiap kehidupan mempunyai kisahnya masing-masing, setiap orang mempunyai pemikiran dan kenangannya masing-masing.
Seperti halnya puisi tentu mempunyai apa yang disebut dengan warna unik tersendiri yang berasal dari atau diciptakan oleh orang yang menulis puisi tersebut. Dengan demikian, warna sebuah puisi menunjukkan warna pengarangnya, dan keunikan sebuah puisi menunjukkan keunikan pengarangnya.
Seperti yang tertulis di bawah ini. Selamat mencoba, selamat membaca. Saya harap ini bermanfaat.
KUMPULAN PUISI HARIAN KANG THOHIR 2024 Part : 10
1. AKU MENYERU DINGINNYA MALAM
Karya : Kang Thohir
Aku menyeru pada dinginnya malam
Aku pun terasa tenggelam
Pada tangis yang menitipkan rindu
Selimut daging senantiasa bergelut tatu
Duhai sang permata biru
Kemanakah kiranya aku melaju
Membalikkan semua angan
Melampirkan harapan
Di saat payoda telah menyapa
Diguyur air hujan
Kiranya payung itu telah terbang
Saat sendu gelap melintang
Tak terbayang
Menatap pada bagian harap
Ataukah akan hirap
Meski duka membanjiri
Namun tetap saja aku sendiri
Brebes, 20 Juli 2024
2. AKU BUKAN ORANG KAYA
Karya : Kang Thohir
Aku sebenarnya bukan orang kaya
Makanya aku tak punya apa-apa
Sedangkan yang kaya itu orang tua
Jika suatu saat ibuku tiada
Aku bukan siapa-siapa
Mungkin tak lagi dianggap keluarga
Itu hanya prasangkaku saja
Tapi, entahlah
Brebes, 20 Juli 2024
3. MUNGKIN HARSA AKAN ADA
Karya : Kang Thohir
Biarkan aku menyadari semua ini
Rasa tersemat di antara pagi hari
Kucoba melangkah dengan senang
Meski atma lunglai mendera tak terbayang
Mungkin harsa akan ada
Pada haluan terbelantara mengantar
Aku seakan tak dianggap ada
Sehingga tersisihkan dengan kasar
Rumit sudah harapan ini
Jikalau harus menyerah
Aku tak bisa melanjutkan 'tuk meniti
Mungkin aku akan pasrah
Brebes, 21 Juli 2024
4. AKU DIBILANG LEBAY
Karya : Kang Thohir
Adakalanya aku dibilang lebay
Menapaki asa ketika aku di jalan
Entah mengapa aku selalu dicemo'ohan
Aku hanya bisa tersenyum dan babay
Atma ini sebenarnya lunglai
Tak ada kata motivasi dalam diri
Hanya dihina dan dicacimaki
Entah sampai kapan aku terus begini?
Selembut baju menyelimuti
Tertatih-tatih menatap ruang hati
Merenung di malam hari
Aku masih bersembunyi
Kata-kata sulit dicerna
Ungkapan selalu ambigu
Membuat aku ragu
Meskipun aku masih punya asa
Brebes, 21 Juli 2024
5. PESIMIS HATI
Karya : Kang Thohir
Membawa kenyamanan diri
Dicangkokkan dan dicangkul
Lepaskan semua pesimis hati
Di antara pahit dan manis kita rangkul
Tanah yang lembut subur
Dipandang indah nan makmur
Ada daya cita rasa tersampar
Hanya sebuah keajaiban cintalah yang terus menjalar
Brebes, 21 Juli 2024
Bionarasi Penulis :
Muhammad Thohir/Tahir (Mas Tair) yang dikenal dengan nama pena Kang Thohir, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Dari dusun/desa Kupu, kecamatan Wanasari. Dari anak seorang petani dan tinggal dari kehidupan sehari-hari bertani, berkebun, menanam bawang merah, padi, kacang, pare, cabai dan sayur-sayuran di ladang sawahnya.
Kini, aku sedang menggeluti dunia tulis menulis atau literasi, khususnya sastra Indonesia. Suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD dan sampai masuk ke Pondok Pesantren. Aku masih tetap aktif menulis dan semakin semangat 'tuk menulis baik puisi maupun cerpen dan lain sebagainya yang aku tulis. Selain menulis aku juga suka membaca buku agar bisa bermanfaat untuk menambah wawasan (pengetahuan).
0 Response to "Kumpulan Puisi Harian Kang Thohir Bagian 10"
Post a Comment