Kumpulan Puisi Harian Kang Thohir bagian 11
Menulis adalah sebuah kegiatan yang membutuhkan beberapa faktor yang tidak mudah dijelaskan, sekiranya seperti pembendarahan kata mumpuni dan kejelian melihat apa yang ingin disampaikan di dalam tulisannya. Apalagi menulis sebuah karya seni itu bukan hanya membutuhkan perbendaharaan kata saja melainkan juga mengedepankan perasaan, intuisi terhadap apa yang ingin disampaikan.
KUMPULAN PUISI HARIAN KANG THOHIR 2024
Part : 11
1. HANYA BUTUH KETENANGAN
Karya : Kang Thohir
Aku hanya butuh ketenangan
Bukan berarti kesombongan
Kadangkala aku juga ingin hiburan
Meskipun tak ada teman
Menurutku orang sekarang itu sakarepe dewek
Giliran aku ingin ini dan itu
Tak dituruti
Malah memoyoki
Atma semakin lunglai
Saat hati ini mulai lelah
Kehancuran membuat aku lemah
Hingga aku tak semangat berkerja
Dirundung dilema
Berkecamuk titian luka
Aku berharap bahagia
Namun terkadang merana
Aku kebingungan
Hanya bisa menunggu takdir Tuhan
Menyapa dalam kesunyian
Tuk menenteramkan hati dan fikiran
Brebes, 22 Juli 2024
2. KESABARAN SEORANG PETANI
Karya : Kang Thohir
Kesabaran seorang petani membuahkan hasil yang melimpah
Hasil jerih payah
Keringat bercucuran menjadikan berkah
Petani pejuang tangguh 'tuk melangkah
Mengais rezeki
Dari bawang dan padi
Dirawat penuh hati-hati
Ketekunan dan ketelitian menyertai
Itulah sang petani sejati
Brebes, 23 Juli 2024
3. AIR MATA HUJAN
Karya : Kang Thohir
Air mata boleh hujan
Tapi lihatlah di bawah
Mereka itu masih membutuhkan
Teruslah lanjutkan
Melangkah untuk keberkahan
Mungkin itu yang bisa meredakan
Hingga menjadi pelangi yang indah
Brebes, 23 Juli 2024
4. TERPEKUR DI RANJANG NESTAPA
Karya : Kang Thohir
Terpekur di ranjang nestapa
Berbalut kulit yang putih
Namun terbelenggu kasur palsu
Hingga atma terasa merintih
Disulam dengan benang merah
Di atas tumpukan jarum salju
Aku kedinginan dan merintih
Brebes, 23 Juli 2024
5. LEBIH BAIK TIDUR SAJA
Karya : Kang Thohir
Lebih baik tidur saja
Karena esok kita akan bangun
Lepaskan jiwa kita di atas kasur
Beristirahatlah dengan anggun
Mimpimu akan ada meski terbentur
Namun kehidupan setelah malam
Akan merubahmu mendamaikan rasa yang mencekam
Brebes, 23 Juli 2024
6. MENGATASI RASA MEMANG SULIT
Karya : Kang Thohir
Mengatasi rasa memang sulit
Sehingga menipisnya harapan
Menjadikan terhimpit
Lebih baik lepaskan
Peluru yang menancap
Akan membekas luka serpihan
Namun harapan untuk sembuh masih harap
Toh, semuanya akan hirap
Jika kita terus berusaha dan bertahan
Brebes, 23 Juli 2024
7. HALAL SANUBARI
Karya : Kang Thohir
Panasnya mentari hari ini
Begitu menghujam tubuhku
Atma terasa lunglai
Haus dahaga menghampiri
Terima segala beban hidup ini
Mengais rezeki yang halal sanubari
Hingga tak mempedulikan terik mentari
Sudah jadi suatu pekerjaan kami
Saat badai menyapa aku tak lari
Dinginnya udara terus menyelimuti
Aku tak akan henti
Sampai berkerja ini selesai kudapati
Brebes, 24 Juli 2024
8. INSECURE PADAMU
Karya : Kang Thohir
Aku selalu insecure padamu
Keluarga yang berpendidikan
Aku pun sepertinya malu
Aku kaya preman
Adakah secercah harapan untuk maju?
Pada rembulan bertaburkan bintang-bintang
Aku menatapmu yang ayu
Bolehkah aku memandang?
Brebes, 24 Juli 2024
9. MENJELMA RINDU
Karya : Kang Thohir
Sebungkus ilusi menjelma rindu
Perbedaan rindu dan cinta
Apakah ada perbedaan yang sendu
Meski aku bukan siapa-siapa untuknya
Bola mata ini memejamkan rindu
Sebagai ungkapan kata temu
Mulut tak berucap
Namun hati ini berucap dan berharap
Brebes, 24 Juli 2024
10. NYANYIAN LAGU MENJADI SAKSI
Karya : Kang Thohir
Seharusnya nyanyian lagu menjadi saksi
Pada ungkapan rindu dan emosi
Serpihan luka dan kata
Penampung segala lara
Apakah gadis primadona
Menjadikan sang permata
Ataukah mungkin kesombongan semata
Namun itu hanya sebuah prasangka saja
Brebes, 24 Juli 2024
11. KINI KUTEMU
Karya : Kang Thohir
Kucari jalanku dengan cinta
Saat sayapku telah patah
Bantulah aku
Setengah rasa kupinjamkan untukmu
Sebagai atas dasar effort rasa cintaku padamu oh rembulan
Yang kini kau tampakkan
Di balik sudut cela mataku
Kau menerangi jalan cintaku untukmu
Dan barulah kini kutemu
Brebes, 25 Juli 2024
12. HASRAT INGIN BERTEMU
Karya : Kang Thohir
Ada hasrat ingin bertemu
Tapi aku lupa alamat cintamu
Sebagai ungkapan rasa
Kukirimkan angin mengabarkan rindu
Saat kutatap langit nampak rembulan yang berkilauan
Termenung dalam kesepian
Namun selintas ada bayanganmu yang menawan
Ah, itu hanya ilusiku saja
Hem, entahlah ...
Brebes, 25 Juli 2024
13. NIEM
Karya : Kang Thohir
Niem, ketika malam telah tiba
Menyingsing angin menyelimuti tubuh
Menjadikan dekapan rindu
Pada perpisahan itu
Padahal aku ingin bercumbu waktu denganmu
Namun, terbatasnya waktu
Kita harus berpisah denganmu
Meski aku malu 'tuk mengungkapkan semua itu
Degupan detak jantung ini terasa berdebar saat menatap wajahmu yang ayu
Brebes, 26 Juli 2024
14. BADAI YANG DERAS
Karya : Kang Thohir
Berbicara tentang sebuah kejadian
Untuk mengobati rasa kekecewaan
Mengakhiri dari pertengkaran
Dalam pijakan kaki badai yang deras
Apakah rasa kecewa bisa ditaklukkan?
Membuat asa ini menjadi lunglai
Hingga saat menatap semua itu terhindarkan
Mungkin perasaan itu sudah pudar dan terberai
Brebes, 26 Juli 2024
15. MERASA PUSING
Karya : Kang Thohir
Kadang aku merasa pusing
Saat ada kebahagiaan namun bising
Dengan kata-kata menyakitkan
Membuat aku tak tahan
Hanya merenung
Menatap air mata yang kosong
Entah siapa yang akan menanggung
Terjerembab pada situasi penuh bohong
Brebes, 26 Juli 2024
16. TIDUR DI LANTAI KAMAR
Karya : Kang Thohir
Tidur di lantai kamar
Semenjak aku masih di pondok pesantren
Sampai sekarang
Terasa angin kemaren
Aku masih bercanda tawa
Lepaskan semua suka dan duka
Ya, hembusan angin malam menyelimuti tubuh
Asa bergelut dengan dunia cinta
Membuat jiwa ini tangguh
Meski kadang goyah dan kecewa penuh
Brebes, 26 Juli 2024
17. MENATAP RUANG YANG KOSONG
Karya : Kang Thohir
Menatap ruang yang kosong
Aku masih berharap untuk mengisi
Meskipun haluan mengerikan menyertai
Daya tarik tersendiri menyergap mehong
Kelanja di atasnya seni warna-warni
Berat disapa dipalingkan sombong
Aku pun hanya bingung sendiri
Inikah sebuah realita atau bohong
Brebes, 26 Juli 2024
Biografi Penulis
Muhammad Thohir/Tahir (Mas Tair) yang dikenal dengan nama pena Kang Thohir, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Dari dusun/desa Kupu, kecamatan Wanasari. Dari anak seorang petani dan tinggal dari kehidupan sehari-hari bertani, berkebun, menanam bawang merah, padi, kacang, pare, cabai dan sayur-sayuran di ladang sawahnya.
Kini, aku sedang menggeluti dunia tulis menulis atau literasi, khususnya sastra Indonesia. Suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD dan sampai masuk ke Pondok Pesantren. Aku masih tetap aktif menulis dan semakin semangat 'tuk menulis baik puisi maupun cerpen dan lain sebagainya yang aku tulis. Selain menulis aku juga suka membaca buku agar bisa bermanfaat untuk menambah wawasan (pengetahuan).
0 Response to "Kumpulan Puisi Harian Kang Thohir bagian 11"
Post a Comment