Kumpulan Puisi Harian Kang Thohir bagian 15


Menulis lagu harus sampai menyentuh telinga dan menebus hati, seperti itu juga puisi yang ingin ditulis oleh kang thohir, dengan kata yang indah ia menggambarkan kemegahan dan seluruh hatinya. Semoga terhubung pada hati yang membacanya. 

Silahkan dibaca ya

1. LAMBANG KECINTAAN, BANGKITLAH!
Karya : Kang Thohir

Lambang kecintaan terhadap lingkungan
Dipersilahkan untuk melamar harapan
Sedangkan martabatnya adalah cinta
Bukan dari kalangan perpecahan
Namun lebih persoalan persaudaraan
Begitu agung sebuah keharusan
Keharmonisan dalam masyarakat terlaksanakan
Pada kerukunan dan kesejahteraan

Bangkitlah!
Semangatlah!
Berkarya!

Wujudkan nyata dalam antusias bersama
Itulah cinta dan kasih sayang keluarga
Masyarakat yang adil dan sentosa
Bangkitlah!

Brebes, 07 Agustus 2024

2. TERSERAH!
Karya : Kang Thohir

Tak dianggap menantunya juga enggak apa-apa
Dan nomor WAku pun dihapus dari daftar kontaknya
Begitu bencikah dan semarahkah itu
Sama aku
Kenapa?
Padahal aku mau berusaha
Untuk bisa memperbaikinya
Dan ngomong langsung dengannya
Kenapa aku enggak diberi kesempatan?
Aku bingung dan pasrah
Ya sudahlah
Terserah!

Brebes, 09 Agustus 2024

3. SEORANG PENATA HATI
Karya : Kang Thohir

Aku sendirian di sini
Bagaimana aku mau keluar
Sedangkan aku dirundung bui
Pada asa yang begitu besar

Di sini menanti
Hadirnya seorang penata hati
Namun sekarang belum menemui
Hanya angan-angan yang menghampiri

Brebes, 09 Agustus 2024

4. PUING-PUING SYAHDU
Karya : Kang Thohir

Berjalan dengan lancar
Kadang pusing menekan asa
Membuat jiwa ini gemetar
Kaku dalam hening bercampur luka

Berat disapa
Namun masih ada
Lelungan kalbu
Tertutup puing-puing syahdu

Brebes, 10 Agustus 2024

5. SAKIT HATI TERUS MENYELIMUTI
Karya : Kang Thohir

Aku menikahimu terasa aku tak memilikimu
Mungkin hanya terpaksa?
Hingga aku menuruti dan terbelenggu
Pada asa yang tak bersama

Lebih baik aku mengalah
Lebih baik aku berpisah
Aku pun pergi
Namun sakit hati terus menyelimuti

Dibilang lebay dan aleman
Aku pun memasang dada lebar
Hanya terpaku dilamun kesunyian
Dia tak ngasih aku kabar

Seluruh medsos diblokir olehnya
Aku hanya berdiam saja
Hinggap di antara pahit dan luka
Biarkan aku seperti burung terbang bebas
Aku pun ingin lepas
Dari lingkaran permainannya

Brebes, 11 Agustus 2024

6. HAL YANG GANTUNG
Karya : Kang Thohir

Aku hanya menunggu hal yang gantung
Berusaha menyakinkan dan menanggung
Namun kau sendiri canggung
Membuat aku tak beruntung

Lembaran putih kini menjadi hitam
Hari pagi kini menjadi lembayung
Apakah ini yang dinamakan kelam?
Pada percintaan ini seakan tak nyambung

Brebes, 11 Agustus 2024

7. INGIN BERANJAK
Karya : Kang Thohir

Mungkin aku tak begitu dihormati
Sering dihina dimaki
Aku sebenarnya sudah muak 
Membuat aku ingin beranjak

Di antara pahit melanda
Tak bisa berbuat apa-apa
Hingga aku tak berdaya
Luntur sudah segala asa

Terperangkap dalam sinis 
Lunglai menyapa bengis
Mereka begitu sadis
Membuat aku menangis

Jarang sekali
Aku ingin bebas
Pada haluan cinta ini
Hingga aku sulit lepas

Brebes, 11 Agustus 2024



Bionarasi Penulis :

Muhammad Thohir/Tahir (Mas Tair) yang dikenal dengan nama pena Kang Thohir, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Dari dusun/desa Kupu, kecamatan Wanasari. Dari anak seorang petani dan tinggal dari kehidupan sehari-hari bertani, berkebun, menanam bawang merah, padi, kacang, pare, cabai dan sayur-sayuran di ladang sawahnya.

Kini, aku sedang menggeluti dunia tulis menulis atau literasi, khususnya sastra Indonesia. Suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD dan sampai masuk ke Pondok Pesantren. Aku masih tetap aktif menulis dan semakin semangat 'tuk menulis baik puisi maupun cerpen dan lain sebagainya yang aku tulis. Selain menulis aku juga suka membaca buku agar bisa bermanfaat untuk menambah wawasan (pengetahuan).

0 Response to "Kumpulan Puisi Harian Kang Thohir bagian 15"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel