Kumpulan Puisi Harian Kang Thohir bagian 18

Tahukah kita bahwa sebenarnya berawal dari berbagai situasi yang dialami dalam hidup seseorang maka terbentuklah alasan yang menghadirkan inspirasi dan kemudian menjadi sebuah karya. Oleh karena itu, kita tidak boleh begitu saja membiarkan atau menyalahkan situasi yang tidak menguntungkan karena bisa jadi dari situasi yang tidak baik bagi kita itulah yang mendatangkan inspirasi.

Itulah yang dihadapi oleh pengarang, di mana ia selalu dihadapkan dengan situasi seperti itu untuk menghasilkan sebuah karya.

1.
HATI-HATI!
Karya : Kang Thohir

Jika ia memandang fisikmu
Berarti ia merasa ayu
Jika ia memandang materimu
Berarti ia merasa paling ayu

Wanita seperti ini 
Tak pantas untuk diperjuangkan
Kadang wanita seperti ini
Penuh dengan tipu daya dan cerdik tur munafik
Hati-hati!

Brebes, 27 Agustus 2024

2.
KERAS MEMANDANG PRIA
Karya : Kang Thohir

Lemparan keras memandang pria
Menatap penuh anggun tapi lusu
Dari balik raut wajahnya
Mengandung aura semburat tak jemu

Gelisah di ujung fikiran tak menentu
Angin membawaku dalam kedinginan
Menarik semua rasa sunyi dan rindu
Pada angan yang tak lepas dari harapan

Brebes, 27 Agustus 2024

3.
MEMBASAHI ASAKU
Karya : Kang Thohir

Perasaan itu sudah pudar
Kini aku tersadar hambar
Pada haluan tak ada kabar
Keringat dingin di atas hangar

Mungkin ada kisah masa lalu
Hingga sulit dikatakan sudah
Namun hingga lelehan air mata membasahi asaku
Di antara keringat dan cucuran darah

Brebes, 28 Agustus 2024

4.
SATU PERSATU TELAH TERANG
Karya : Kang Thohir

Satu persatu telah terang
Membawaku kebijakan mendatang
Bahwa semua perasaan itu telah datang
Ada banyak peristiwa dan waktu kuulang

Pahit ada
Bahwa mereka hanya mengincar keinginan
Tiada kata tulus karena kasihan
Melainkan dendam dan kedengkian

Lepas sudah hasrat untuk memeluknya
Namun ada banyak duri menancap di tubuhku 
Batin sudah lama tersiksa
Di balik ranjang yang terpaku

Brebes, 28 Agustus 2024

5.
MUMET AKU
Karya : Kang Thohir

Mumet aku di pelantara kemunafikan
Aku di sini terasa menanggung jebakan
Mungkin ini adalah takdir atau ujian
Mengapa aku bernasib seperti ini dimanfaatkan

Entah, aku telusuri malam mencekam
Membuat atma kedinginan
Di balik ranjang tak berselimutkan
Hanya sebuah kekosongan menikam

Mungkinkah ada perasaan yang ada?
Ataukah sebagai ajang pertontonan
Menjelma perhatian di awal permainan
Sulit ditebak di antara kesepian dan kesengsaraan

Brebes, 28 Agustus 2024

6.
ANINDYA
Karya : Kang Thohir

Berikan aku cinta yang setia
Meski aku bukan siapa-siapa
Menjelma ruang penuh bunga
Semerbak mengharumkan suasana

Asa akan senantiasa berkibar
Pada renjana berkonten bahagia
Disambut dengan senyum penuh cinta
Alangkah indahnya menjalin bersama

Oh, Anindya

Brebes, 28 Agustus 2024




Bionarasi Penulis :

Muhammad Thohir/Tahir (Mas Tair) yang dikenal dengan nama pena Kang Thohir, kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Dari dusun/desa Kupu, kecamatan Wanasari. Dari anak seorang petani dan tinggal dari kehidupan sehari-hari bertani, berkebun, menanam bawang merah, padi, kacang, pare, cabai dan sayur-sayuran di ladang sawahnya.

Kini, aku sedang menggeluti dunia tulis menulis atau literasi, khususnya sastra Indonesia. Suka menulis sejak duduk di bangku kelas empat SD dan sampai masuk ke Pondok Pesantren. Aku masih tetap aktif menulis dan semakin semangat 'tuk menulis baik puisi maupun cerpen dan lain sebagainya yang aku tulis. Selain menulis aku juga suka membaca buku agar bisa bermanfaat untuk menambah wawasan (pengetahuan).

Related Posts

0 Response to "Kumpulan Puisi Harian Kang Thohir bagian 18"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel